Bukan Cuma Gaya, Punya Tas Branded Juga Bisa Cuan

Kamis, 07 Oktober 2021 | 17:00
iStockphoto

Agar bisa mendatangkan keuntungan, kita perlu tahu juga tips investasi tas branded. Apa saja?

CERDASBELANJA.ID –Sudah jadi rahasia umum, tas branded juga bisa untuk investasi.

Agar mendatangkan keuntungan, kita harus tahu dulu tips investasi tas branded.

Kita bisa mulai dengan pertanyaan, tas branded seperti apa yang tepat untuk dibeli dan dijadikan investasi?

Baca Juga: Investasi Tas Branded Bisa Saingi Investasi Emas, Apa Sekarang Tepat?

Pertama, belilah tas yang jenisnya klasik. Sebab tas branded klasik nilainya cenderung stabil, malah semakin tua semakin dinilai tinggi.

Sebut saja Chanel Classic Flap Bag, Louis Vuitton Speedy 30, atau Balenciaga City, tetap diminati sepanjang masa.

Bahkan kita tetap bisa untung sekalipun membeli preloved-nya.

Tapi belilah di tempat terpercaya, misalnya saja melalui komunitas Irresistible Bazaar.

Namun, investasi ini enggak bisa mendatangkan keuntungan dalam setahun-dua tahun, perlu waktu yang lebih panjang lagi.

Kedua, perhatikan faktor kelangkaan.

Baca Juga: Cara Dapat Diskon Rapid Test Antigen Rp200 Ribu dari Traveloka

Ada beberapa brand yang memang khusus mengeluarkan barang koleksi yang sedikit dan terbatas (limited edition).

Nah, itu yang dikejar banyak orang. Memang, sih, harganya belinya jadi lebih mahal, tapi saat dijual untungnya juga jauh lebih tinggi.

Ketiga, pertimbangkan biaya perawatannya. Memilih barang branded jadi investasi, harus siap dengan perawatan dan penyimpanannya.

Jadi, jangan asal beli kalau niatnya untuk investasi.

Yang juga perlu diingat, selain kondisi produk, yang juga memengaruhi harga jual tas branded adalah kelengkapannya.

Misalnya dustbag (tas pembungkus), paper bag, bahkan bila perlu struk pembelian.

Baca Juga: Tayang Perdana, Tonton Film Soul di Disney Hotstar Hanya Rp20.000

“Kalau investasi saham, kita harus mengerti mana yang mau dibeli. Untuk investasi barang branded, kita harus punya knowledge-nya,” ujar Tejasari, konsultan finansial.

Barang apa yang akan naik, bagaimana merawatnya, dan bisa jualnya ke mana.

“Jadi satu sistem investasi dari beli sampai jualnya itu wajib kita pahami dulu,” pungkas Teja. (*)

Editor : Yunus

Baca Lainnya