Viral, Daftar Kasus Penipuan Arisan Online di Jawa Tengah Pekan Ini, Gunakan Reseller Hingga Bandar Kabur, Cek Faktanya di Sini

Minggu, 22 Agustus 2021 | 14:00
KOMPAS.COM

Ilustrasi arisan online.

CERDASBELANJA.ID – Siapa yang tak tergiur dengan peluang mendapatkan keuntungan besar dalam waktu singkat dan mudah.

Tak heran jika arisan online kerap jadi incaran karena menawarkan dengan cara mudah.

Masalahnya, tak jarang arisan online berkembang jadi penipuan yang dilakukan oknum tak bertanggung jawab.

Baca Juga: Viral Tren Ikoy-ikoyan, Arief Muhammad Bagi-Bagi Uang Jutaan Rupiah

Tentu saja hal itu bikin pesertanya gigit jari. Berharap untung, ujungnya malah buntung.

Seperti yang terjadi pada beberapa kasus penipuan arisan online di Jawa Tengah pekan ini yang sempat viral.

Modusnya ada yang gunakan reseller, hingga bandar arisan kabur dan peserta menderita kerugian hingga total capai miliaran rupiah.

Seperti dilansir dari Kompas.com, kasus penipuan arisan online di Jawa Tengah pekan ini terjadi di beberapa daerah, yaitu Salatiga, Blora, dan Sragen.

Setiap kota memiliki modus tertentu, dengan kerugian yang tak sedikit.

Berikut ini rangkuman kasus penipuan arisan online di Jawa Tengah:

Baca Juga: Mengharukan! Ibu Penjual Es Tebu di Karawang yang Dagangannya Ditawar Rp500 Ribu Akhirnya Dapat Rumah dari Netizen, Sempat Menolak Hingga Sujud Syukur di Depan Pagar

1. Arisan Online di Salatiga

Kasus di Salatiga, nilai total kerugiannya disebut mencapai ratusan miliar rupiah.

Peristiwa itu mencuat dari sebuah rumah kontrakan di Perumahan Prajamukti Kecandran, Kecamatan Sidomukti, Salatiga yang digeruduk sejumlah nasabah lelang arisan, Senin (16/8).

Malam itu, mereka mencari RAP, seorang bandar lelang arisan.

RAP diduga kabur membawa uang nasabah yang diperkirakan mencapai ratusan miliar rupiah.

Salah seorang peserta arisan, C, mengatakan bahwa nasabah dibuat resah karena uangnya tak bisa ditarik.

Untuk meminta kejelasan, C dan nasabah lainnya mendatangi rumah RAP. Namun, dia tak ada di rumah.

Baca Juga: Viral Harga Laptop Merah Putih Rp10 Juta, Kemendikbud Sebut Beda Jenis

RAP, kata C, dalam arisan tersebut menggunakan reseller untuk menggaet nasabah.

Sepengetahuannya, terdapat sekitar 50 orang yang menjadi reseller.

"Reseller ini menghimpun dana dari berbagai nasabah. Lelang arisan dimulai dari Rp 1 juta, dijanjikan mendapat uang Rp 1,3 juta dalam sesuai jangka waktunya, biasanya satu minggu hingga 10 hari," ujar C.

Rata-rata, mereka bisa mengumpulkan dana sekitar Rp 50 juta-Rp 200 juta. "Kalau yang kelas berat ya ada yang sampai miliaran," ucap C.

Kasus dugaan penipuan arisan ini telah diadukan ke kepolisian. Hal ini dikonfirmasi oleh Kepala Seksi (Kasi) Humas Kepolisian Resor (Polres) Salatiga AKP Hari Slamet Trianto.

"Kepolisan melakukan pendalaman terhadap kejadian ini. Masyarakat yang merasa dirugikan bisa membuat laporan," tuturnya.

Baca Juga: Apes, Layani Isi Bensin Rp602 Ribu ke Mobil BMW, Petugas SPBU Terpaksa Patungan Ganti Rugi Karena Pengemudi Kabur: Ngerugiin Orang Kecil Seperti Saya

2. Arisan Online di Blora

Arisan online di Blora diduga fiktif, kerugiannya diperkirakan mencapai Rp43 miliar.

Sebanyak 13 orang mengadukan seseorang berinisial N ke polisi, yang diduga melakukan penipuan terhadap nasabah arisan online di Blora.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Blora AKP Setiyanto menjelaskan, para korban berasal dari beberapa daerah, seperti Grobogan dan Bojonegoro.

"Hasil dari klarifikasi sementara untuk 13 orang mengaku bahwa total kerugian sekitar Rp43.288.000.000, dan kami akan segera terbitkan laporan polisi untuk menindaklanjuti adanya penyimpangan arisan online tersebut," ungkapnya, Jumat (20/8).

Perkiraan polisi ada ratusan orang yang menjadi korban penipuan arisan online di Blora.

Jumlah kerugian tiap orang beragam, mulai dari Rp 2 juta sampai Rp 1,5 miliar.

Baca Juga: Viral, Data Nasabah Asuransi BRI Life Diduga Bocor Dijual Rp101,6 Juta

"Karena ada beberapa korban sebagai perekrut orang-orang di sekitar itu yang kemudian dana tersebut ditransfer melalui rekening saudari N ini. Ada lima rekening yang disebutkan, atas nama N," terangnya.

Setiyanto menyampaikan, arisan online tersebut mulai beraktivitas sekitar 2019.

"Pada saat itu ya berjalan normal. Mendekati sekitar bulan-bulan ini mengalami kemacetan, kemudian dari beberapa korban ini otomatis berusaha menemui yang bersangkutan, namun ketika dihubungi sudah hilang kontak," bebernya.

3. Arisan Online di Sragen

Sementara di Sragen juga terjadi kasus penipuan arisan online, salah satu korbannya adalah EP. Baru satu bulan ikut arisan online, EP mengaku rugi Rp163,5 juta.

Usai mendapat informasi dari temannya, EP (32), mantap mengikuti arisan online "Arisan Investasi Aleghoz" melalui WhatsApp.

Dia masuk menjadi anggota pada 25 Juni 2021.

Baca Juga: Viral Uang Nasabah Jenius Hilang Rp110 Juta, BPTN Buka Suara

EP ikut sebanyak 10 arisan. Ia meneyetorkan uang arisan pertama sebesar Rp 8,5 juta pada 25 Juni 2021.

Rencananya, uang arisan tersebut cair pada 18 hari setelah penyetoran dengan memperoleh Rp 10,5 juta.

Akan tetapi, sesudah jatuh tempo, ternyata uangnya tak kunjung dicairkan oleh pemilik arisan, DH.

Padahal, EP sudah menyetor 10 arisan dengan nominal Rp8,5 juta hingga Rp30 juta.

Dia lantas menanyakannya kepada DH, bahkan EP sampai membikin surat pernyataan di atas materai kepada DH supaya mengembalikan uang arisannya sebesar Rp163,5 juta.

Dia memberikan batas waktu hingga 5 Agustus 2021.

Baca Juga: Video Biaya Pendidikan Maudy Ayunda Viral, Sang Ibu Beri Penjelasan

"Saya tanyakan lagi tidak ada kejelasan. Dan dengan berbagai alasan tidak punya uang dan sebagainya," sebut EP, Sabtu (21/8).

Menurut EP, karena tidak ada itikad baik dari DH untuk mengembalikan uang arisannya, EP mengadukannya ke Polres Sragen pada Senin (16/8).

"Harapannya terlapor (DH) bisa menepati janjinya dengan mengembalikan uang arisan," tandasnya.

EP mengatakan, arisan online tersebut telah berlangsung sejak 2019.

Anggotanya terdiri dari berbagai kalangan, seperti pegawai perbankan, PNS, dan lainnya.

Dia membeberkan, bukan hanya dirinya yang menjadi korban arisan Aleghoz. Kata EP, di Sragen, ada sekitar 25 orang yang juga menjadi korban.

Baca Juga: Viral Sebut Padang Bebas Tanpa Prokes, Resto Bebek Sawah Kena Denda

Terkait dugaan kasus penipuan arisan online ini, Kasi Humas Polres Sragen AKP Suwarso membenarkan bahwa telah ada aduan dari korban.

"Iya, ada aduan korban (arisan online Aleghoz). Masih diproses," jawabnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Marak Penipuan Arisan Online, Niatnya Cari Untung Malah Buntung. (*)

Editor : Yunus

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya