Tumbuh 35%, Semester I-2021 Amartha Salurkan Pendanaan Rp914 Miliar

Senin, 19 Juli 2021 | 14:00

Fintech P2P lending Amartha berhasil tingkatkan kinerja usaha.

CERDASBELANJA.ID – Platform financial technology (fintech) peer-to-peer (P2P) lending PT Amartha Mikro Fintek (Amartha), berhasil mencatatkan pertumbuhan bisnis di awal tahun ini.

Founder & CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra mengatakan, pada semester I-2021 kinerja bisnis Amartha kembali membaik setelah sebelumnya sempat melemah akibat pandemi Covid-19.

“Pada semester I-2021 ini kami back on track untuk tumbuh, meski sekarang harus sedikit slow down lagi karena situasi yang masih belum stabil,” ujar Taufan dalam diskusi virtual, Senin (19/7).

Baca Juga: Pemula Wajib Tahu, Ini Tips Berinvestasi di P2P Lending Agar Untung

Ia mengatakan, meskipun sedang mengalami masa sulit, tetapi saat ini Amartha tetap hadir untuk mendampingi UMKM dan memberikan akses ke pemodalan.

Hal ini terbukti dari jumlah mitra yang berhasil diberdayakan oleh Amartha. Berdasarkan paparan, diketahui mitra yang diberdayakan Amartha sampai semester I-2021 ini berjumlah 203.165 mitra.

Jumlah tersebut, meningkat dari sebelumnya 168.356 mitra pada periode yang sama tahun 2020.

Di sisi lain, Amartha juga berhasil menyalurkan pendanaan sebesar Rp914 miliar sampai Juli 2021. Jumlah pendanaan ini, meningkat 35% secara year-on-year (yoy) dari periode yang sama di tahun sebelumnya.

“Selain kami berikan uang modal, kami juga memberikan value added service berupa pendampingan. Jadi kami ada partnership dengan private sector dan komunitas daerah,” lanjut Taufan.

Tidak hanya itu, sampai saat ini Amartha juga mencatatkan tingkat keberhasilan bayar dalam tempo 90 hari (TKB 90) sebesar 99,86%.

Baca Juga: Sebelum Mulai, Ini Risiko dan Keuntungan Investasi di P2P Lending

Menurut Taufan, hal ini menunjukkan rasio non-performing loan (NPL) atau kredit macet Amartha selama masa pandemi adalah sebesar 0,2%.

“Jadi terbukti kalau UMKM punya ketahanan di masa pandemi. Untuk investor publik atau lender juga tidak perlu khawatir karena kami akan terus menjaga NPL di 0,2% melalui teknologi Amartha,” tegas Taufan.

Taufan mengatakan, pelatihan yang diberikan kepada para mitra UMKM sangat beragam. Mulai dari pelatihan kuliner, usaha industri rumahan dan sebagainya.

Pelatihan ini diberikan kepada mitra UMKM, untuk terbebas dari isu inklusi keuangan dan inklusi digital.

Dengan demikian, kata Taufan, Amartha bisa bersama-sama mengakselerasi inklusi keuangan dan inklusi digital untuk masyarakat yang berada di piramida terbawah.

Baca Juga: Investor, Ini 5 Platform P2P Lending Pilihan Untuk Investasi

Taufan juga mengatakan, pihaknya akan terus mendorong UMKM di luar Jawa agar bisa bertumbuh.

“Pada semester II-2021 ini, kami ingin meningkatkan lagi volume penyaluran kredit di luar Jawa. Jika sebelumnya volume penyaluran 60%, mungkin akan kami tingkatkan sampai 70% di luar Jawa terutama di Sumatra dan Sulawesi,” tutup Taufan. (*)

Editor : Yunus

Baca Lainnya