CERDASBELANJA.ID – Saham adalah sebuah bukti kepemilikan nilai sebuah perusahaan atau penyertaan modal dari seseorang, di dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas.
Melalui kepemilikan modal tersebut, maka seseorang memiliki klaim atas pendapatan dan aset perusahaan yang disebut dividen.
Sebuah saham mewakili kepentingan kepemilikan di sebuah perusahaan. Bisa dibilang, dengan memiliki saham berarti kita juga sudah menjadi bagian dari pemilik perusahaan tersebut.
Baca Juga: Apa Itu Saham? Investasi yang Disebut Berisiko Tinggi, Ini Jawabannya
Selain itu, pemegang saham juga berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang kerap digelar perusahaan terkait.
Sebelum mulai berinvestasi, kita perlu memperhatikan cara investasi saham agar untung dan tidak mengalami kerugian terlalu besar.
Berikut adalah beberapa cara investasi saham agar untung, investor pemula wajib pahami ini.
1. Riset dan Pahami Produk Saham
Cara investasi saham agar untung yang pertama, adalah melakukan riset dan memahami produk yang dibeli. Sebelum membeli produk saham, investor wajib mengetahui dan memahami produk apa yang akan dibeli. Investor juga harus mengetahui kinerja perusahaan di masa lampau.
Kita harus selalu memahami bahwa investasi saham memiliki banyak risiko. Untuk itu, kita juga perlu melakukan riset terhadap kondisi ekonomi dan politik saat ini, karena faktor tersebut juga memengaruhi kinerja bursa saham.
Jangan membeli suatu produk saham hanya karena terpengaruh omongan orang lain. Apalagi, setiap investor memiliki profil risiko yang berbeda-beda.
Baca Juga: Investor Pemula Wajib Tahu Apa Saja Jenis Saham, Ada Banyak Pilihan
2. Diversifikasi
Cara investasi saham agar untung yang kedua, adalah melakukan diversifikasi produk. jangan pernah memasukkan semua uang ke dalam satu produk investasi saja.
Pasalnya, jika perusahaan tersebut terkena masalah atau bahkan mengalami kebangkrutan, kita berpotensi kehilangan seluruh uang investasi.
Alokasikan dana investasi di beberapa produk yang berbeda. Diversifikasi ini, akan melindungi kita untuk meminimalkan risiko kerugian dan risiko lainnya. Kita juga bisa memaksimalkan keuntungan, jika salah satu perusahaan sedang mendapat sentimen positif.
3. Konsisten
Cara investasi saham agar untung yang ketiga, adalah konsisten berinvestasi. Pahami jika berinvestasi tidak selalu terkait dengan kemahiran, tetapi juga konsistensi.
Jika kita berinvestasi secara rutin dan konsisten, maka keuntungan yang bisa didapatkan juga tentunya akan banyak. Namun jika berinvestasi tidak secara konsisten, tentu akan memperkecil peluang untuk mendapat keuntungan.
Semakin banyak produk saham yang kita pelajari, maka kita akan semakin mahir dalam berinvestasi. Pada ujungnya, kita akan semakin lihai dalam melihat potensi.
Baca Juga: Cara Kerja Bursa Saham Sebenarnya, Investor Pemula Wajib Tahu
4. Fokus di Saham yang Menguntungkan
Cara investasi saham agar untung yang keempat, adalah fokus di beberapa saham yang menguntungkan. Jika kita menginginkan keuntungan dan ingin meminimalkan risiko, cara ini patut dicoba.
Kita bisa berfokus berinvestasi pada saham blue chip atau income stocks. Saham blue chip adalah saham unggulan atau papan atas, karena berasal dari perusahaan yang memiliki reputasi baik. Kinerja saham ini tidak perlu diragukan lagi, karena punya track-record konsisten dalam jangka waktu yang panjang.
Income stocks adalah jenis saham yang dalam jangka panjang tercatat secara reguler dan terus menerus membayarkan dividen yang lebih tinggi dari rata-rata. Jenis saham ini, adalah pilihan ideal bagi investor yang mencari tingkat pendapatan yang tinggi dan relatif aman.
5. Gunakan Uang Dingin
Hal terakhir yang penting dalam cara investasi saham agar untung adalah menggunakan uang dingin.
Uang dingin ini, merupakan dana yang tidak kita perlukan setidaknya dalam beberapa bulan atau tahun ke depan.
Baca Juga: Rekomendasi Aplikasi Investasi Saham, Trading Jadi Lebih Gampang
Jangan pernah berutang atau menggunakan dana darurat untuk berinvestasi saham. Pasalnya, jika investasi tidak menguntungkan kita bisa kesulitan dalam mendapatkan kembali uang tersebut.
Jika uang dingin tersebut hanya ‘menganggur’ selama beberapa bulan saja, ada baiknya kita memasukkan ke instrumen investasi lain dengan risiko yang minim. (*)