Jawab Kebutuhan UMKM, Total Transaksi Pinjaman Modalku Naik 2x Lipat

Rabu, 31 Maret 2021 | 11:00
Wulan/CerdasBelanja

Jawab Kebutuhan UMKM, Total Transaksi Pinjaman Modalku Naik 2x Lipat

CERDASBELANJA.ID – Modalku sebagai platform peer-to-peer (P2P) lending yang berfokus pada pembiayaan UMKM, melakukan penelitian bersama konsultan dan lembaga riset DSInnovate.

Riset ini, dilakukan untuk mendapatkan pemahaman dan perspektif mengenai bagaimana layanan fintech P2P lending Modalku dapat berkontribusi terhadap sektor UMKM, terutama pada sisi ekonomi dan sosial.

P2P lending adalah metode memberikan pinjaman uang kepada individu dan/atau bisnis, serta sebaliknya.

Baca Juga: Investasi Lewat Metode Pinjaman, Kenali Apa Itu Sistem P2P Lending

Dapat dikatakan, metode P2P lending mengajukan pinjaman untuk keperluan individu atau bisnis. Pada intinya, P2P lending akan menghubungkan pemberi pinjaman dengan peminjam secara online.

Melalui P2P lending, setiap orang bisa memberi atau mengajukan pinjaman untuk berbagai tujuan, tanpa menggunakan jasa dari lembaga perbankan.

Co-Founder & COO Modalku Iwan Kurniawan mengatakan, sejak awal hadir di tahun 2016, Modalku dan Funding Societies sudah berhasil menyalurkan total pendanaan Rp22,36 triliun.

Tidak hanya itu, total transaksi pinjaman Modalku juga tercatat meningkat dua kali lipat menjadi lebih dari 4 juta transaksi.

Modalku juga mencatat adanya peningkatan pendana atau lender kepada UMKM yang sebelumnya berjumlah 100 ribuan, menjadi lebih dari 200 ribu lender.

“Ini progress-nya luar biasa sekali, karena ini merupakan progress yang kami dapatkan selama pandemi Covid-19,” ujar Iwan dalam diskusi virtual, Selasa (30/3).

Baca Juga: Beri Kemudahan Pinjaman, Kenali Dulu Jenis-Jenis P2P Lending

Demi mendukung bisnis UMKM, Modalku mengadakan survei yang bertujuan untuk menyesuaikan produk dengan karakteristik UMKM.

“Kami ingin lebih memahami, bagaimana pelayanan fintech P2P lending seperti Modalku dapat berkontribusi kepada sektor UMKM,” tambah Iwan.

Survei ini dilakukan terhadap UMKM yang bergerak pada berbagai sektor, seperti perdagangan ritel (29%), sektor tekstil, perlengkapan, dan produk kulit (17%), dan produk makanan, minuman, dan tembakau (17%).

Berdasarkan hasil survei, diketahui bahwa sebanyak 82% responden belum memiliki PT/CV dalam menjalankan usahanya.

Hal inilah yang sering kali menjadi hambatan ketika mengajukan pinjaman ke lembaga keuangan konvensional. Sebanyak 50% responden usaha mikro, juga memandang bahwa perizinan usaha menjadi penghambat.

Sementara itu, lebih dari 50% usaha mikro memandang, laporan keuangan masih menjadi pembatas untuk mengajukan pinjaman ke lembaga keuangan konvensional.

Baca Juga: Sebelum Berinvestasi, Wajib Kenali Dulu Cara Kerja P2P Lending

Hal inilah yang membuat Modalku menjadi salah satu alternatif pembiayaan untuk kebutuhan modal usaha bagi responden.

Ada beberapa alasan mengapa para pelaku UMKM mengajukan pinjaman ke Modalku.

Alasan utamanya, didominasi oleh syarat pengajuan pinjaman tanpa agunan (41,7%), pencairan dana pinjaman yang cepat (28,86%), dana pinjaman yang sesuai kebutuhan (16,86%), serta kemudahan dan kenyamanan menggunakan aplikasi Modalku (15,72%).

Berdasarkan kebutuhan tersebut, lebih dari 50% dari pemilik usaha UMKM ini menggunakan pinjaman dari Modalku untuk membeli bahan baku atau perlengkapan untuk tempat usahanya.

Kemudian, responden UMKM lainnya mengatakan mereka menggunakan pinjaman dari Modalku untuk membayar biaya operasional, membeli material dan perlengkapan, serta menyewa tempat usaha baru. (*)

Tag

Editor : Yunus