Cara Beli Saham untuk Investasi, Investor Pemula Wajib Catat

Selasa, 30 Maret 2021 | 22:00
iStockphoto

Cara Membeli Saham untuk Investasi, Investor Pemula Wajib Catat

CERDASBELANJA.ID – Saham adalah sebuah bukti kepemilikan nilai sebuah perusahaan atau penyertaan modal dari seseorang, di dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas.

Melalui kepemilikan modal tersebut, maka seseorang memiliki klaim atas pendapatan dan aset perusahaan yang disebut dividen.

Sebuah saham mewakili kepentingan kepemilikan di sebuah perusahaan. Bisa dibilang, dengan memiliki saham berarti kita juga sudah menjadi bagian dari pemilik perusahaan tersebut.

Baca Juga: Apa Itu Saham? Investasi yang Disebut Berisiko Tinggi, Ini Jawabannya

Selain itu, pemegang saham juga berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang kerap digelar perusahaan terkait.

Jika tertarik untuk berinvestasi saham, berikut adalah cara membeli saham di pasar modal.

1. Riset Saham

Sebelum mulai berinvestasi dan mengetahui cara membeli saham, kita perlu melakukan riset terkait saham apa yang ingin dibeli.

Kita juga perlu mencari tahu dengan detail seperti apa profil perusahaan dan trennya saat ini.

Jangan lupa meriset kinerja perusahaan di masa lalu. Apakah perusahaan punya utang atau masalah finansial lain yang tidak terselesaikan.

Pertimbangkan dengan saksama kinerja perusahaan sebelum memutuskan untuk berinvestasi. Ikuti seminar dan berbagai komunitas, agar informasi yang didapatkan bisa lebih bervariasi.

Baca Juga: Investor Pemula Wajib Tahu Apa Saja Jenis Saham, Ada Banyak Pilihan

2. Pilih Perusahaan Sekuritas

Hal selanjutnya yang perlu dilakukan adalah memilih perusahaan sekuritas. Sebagaimana diketahui, kita bisa membeli saham melalui bantuan perusahaan sekuritas.

Untuk membeli saham melalui perusahaan sekuritas, pastikan perusahaan terkait sudah terdaftar resmi di Bursa Efek Indonesia (BEI). Kita juga perlu memastikan perusahaan sekuritas bersih dari catatan buruk ataupun kasus.

Tidak hanya itu, pastikan perusahaan sekuritas memiliki analisis yang kompeten terhadap keadaan makroekonomi. Jangan lupa untuk memilih perusahaan yang mengenakan biaya transaksi minimal pada setoran awal.

3. Buat RDN

Cara membeli saham berikutnya adalah membuat rekening efek dan Rekening Dana Nasabah (RDN) atau Rekening Dana Investor (RDI). Rekening efek atau rekening saham digunakan untuk menyimpan saham yang kita miliki.

Sementara itu, RDN atau RDI digunakan sebagai rekening untuk menyimpan uang yang akan digunakan untuk transaksi jual-beli saham. Kita bisa mendaftarkan RDN melalui perusahaan sekuritas yang dipilih.

Beberapa dokumen pribadi yang perlu disiapkan untuk membuka RDN adalah KTP, NPWP (jika ada), buku tabungan, serta meterai 2 buah. Kemudian, isi formulir pendaftaran sebagai investor pasar modal yang disediakan oleh perusahaan sekuritas.

Baca Juga: Cara Kerja Bursa Saham Sebenarnya, Investor Pemula Wajib Tahu

4. Setor Dana ke RDN

Setelah rekening efek dan RDN siap, investor dapat langsung mentransfer sejumlah dana ke RDN untuk melakukan transaksi saham.

Adapun besaran awal dana awal yang perlu disetorkan, akan berbeda-beda tergantung ketentuan masing-masing perusahaan sekuritas.

Pasalnya, masing-masing sekuritas memiliki ketentuan nilai deposito yang berbeda. Namun, investor menyetorkan dana ke RDN atas nama sendiri, bukan orang atau pihak lain.

Jika pendaftaran sudah selesai, maka investor akan diberikan akses untuk masuk ke akun dashboard dan siap bertransaksi saham. Beberapa informasi yang akan diberikan oleh perusahaan sekuritas adalah berupa PIN transaksi, password, serta user ID.

Sebelum menyetorkan dana ke RDI, pastikan kita sudah menyiapkan modal yang cukup untuk berinvestasi saham.

Perlu dicatat, modal dalam membeli saham sangat ditentukan oleh tiga faktor. Di antaranya adalah harga saham perusahaan yang akan dibeli, fee transaksi sekuritas, serta besaran jumlah saham yang akan dibeli.

Baca Juga: Rekomendasi Aplikasi Investasi Saham, Trading Jadi Lebih Gampang

Jika kita sudah menentukan saham yang ingin dibeli, maka kita bisa langsung membeli saham pada harga terakhir (last price).

Namun, jika kita ingin membeli dengan harga yang lebih murah, maka kia perlu menawar (bid) dan menunggu apakah tawaran tersebut akan diterima oleh investor lain yang ingin menjual sahamnya (offer).

Jika semua tahapan sudah selesai dilakukan, maka nantinya saham yang sudah dibeli akan masuk ke dalam portofolio finansial kita. Kita hanya perlu menunggu waktu yang tepat untuk menjual saham kita agar mendapatkan keuntungan. (*)

Tag

Editor : Yunus