Viral, Menanggung Utang Bank Rp200 Juta, Kusmiyati Ingin Anak Jadi PNS

Jumat, 26 Februari 2021 | 21:00
KOMPAS.COM

Kusmiyati tunjukkan kuitansi utangnya.

CERDASBELANJA.ID – Orangtua akan melakukan apa pun demi anaknya.

Begitu juga yang dilakukan Kusmiyati (47), yang ingin anaknya jadi PNS.

Dia bahkan rela menanggung utang bank Rp200 juta, demi mewujudkan keinginannya itu.

Baca Juga: Cara Bayar Utang dengan Cepat, Cukup Lakukan 3 Langkah Ini Saja

Namun nasib belum berpihak, Kusmiyati malah mengaku ditipu.

Seperti dilansir dari Kompas.com, Kusmiyati hanya bisa menangis menerima kenyataan pahit, harus mengangsur utang di bank sebesar Rp200 juta.

Bagaimana tidak, beban cicilan Rp5,3 juta per bulan selama lima tahun, banting tulang ditanggungnya meski tak selembar pun dia sempat menikmati uang ratusan juta tersebut.

Warga Desa Panunggalan, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, ini merupakan korban penipuan tetangganya.

Si tetangga mengaku bisa mempekerjakan putrinya menjadi bidan berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Alih-alih mendapatkan pekerjaan, uang Rp200 juta yang diminta sebagai mahar untuk jadi abdi negara justru raib.

Baca Juga: Jangan Sampai Salah, Kenali Perbedaan Utang Lancar dan Utang Macet

"Sebenarnya banyak korbannya, namun mereka malu dan tidak mau masalah ini dibesar-besarkan,” Kusmiyati saat ditemui di rumahnya, Kamis (25/2).

Kusmiyati mengaku akhirnya tak tahan juga. Katanya, “Orang kecil seperti saya punya tanggungan utang sebanyak itu sejak 2015 tanpa hasil sepadan. Siapa sih yang tak ingin anaknya bekerja selulus kuliah.

Kusmiyati mengaku geram lantaran kesepakatan sejak 2015 tersebut tak kunjung terealisasi dengan berbagai alasan yang tak jelas.

Apalagi uang Rp200 juta telah diserahkan dengan bukti kuitansidi atasmaterai.

Kusmiyati cerita, awalnya dia diiming-imingi Abdul Muiz, salah satu perangkat desa di kampung supaya menitipkan anaknya ke Pak Mustamir, kontraktor yang juga tetangganya. “Katanya bisa menjadikan anak saya bidan PNS di Solo. Namun ternyata semua itu bohong, uang malah dibawa kabur Pak Mustamir," ungkap Kusmiyati.

Baca Juga: Merdeka Finansial dengan 5 Cara Tepat Terbebas dari Belenggu Utang

Merasa ditipu, ibu dua anak tersebut lantas melapor ke Polsek Panunggalan pada 2017.

Amarah Kusmiyati pun akhirnya memuncak, lantaran setelah beberapa kali melapor belum juga ada kepastian dari pihak polisi.

Curahan hati Kusmiyati melalui rekaman video bahkan diunggahnya ke beberapa media sosial, dengan harapan kasusnya segera mendapat perhatian.

Merasa tak juga ada hasil, Kusmiyati lantas melapor lagi ke Polsek Panunggalan pada 2019, namun hingga saat ini belum mendapat kejelasan.

“Akhirnya saya minta bantuan pengacara untuk mendampingi. Saking jengkelnya, saya sebar video curahan hati saya yang tertipu ini ke Instagram, YouTube dan lain-lain," kata Kusmiyati.

Dijelaskan Kusmiyati, upayanya memberanikan diri melapor ke polisi, ternyata menginspirasi seorang warga Kecamatan Pulokulon yang mengalami nasib serupa.

Baca Juga: Bank BCA Salah Transfer Rp51 juta, Nasabah Penerima Ditahan

Dia juga berencana menempuh jalur hukum seperti dirinya.

"Namanya Sutikno, dia sudah menyerahkan Rp85 juta dengan bukti kuitansi dan Rp17 juta tanpa kuitansi,” cerita Kusmiyati.

Kusmiyati melanjutkan, uang itu diserahkan ke Pak Mustamir, dan dijanjikan dijadikan guru PNS di Kabupaten Grobogan.

“Semoga lainnya yang tertipu segera nyusul dan tak malu untuk melapor. Saya berharap pelaku ditangkap dan diadili," pungkas Kusmiyati.

Sementara itu, Kapolsek Panunggalan, Iptu Ketut Sudiartha membenarkan pelaporan kasus dugaan penipuan dan penggelapan dengan modus iming-iming dijadikan PNS yang menimpa Kusmiyati.

Menurut Ketut, kasus tersebut hingga saat ini masih dalam proses pendalaman penyidik Unit Reskrim Polsek Panunggalan.

Baca Juga: Diduga Rekening Dibobol, Nasabah BRI Ini Kehilangan Uang Rp12,5 Juta

"Kasus yang diadukan Ibu Kusmiyati saat ini masih ditindaklanjuti dalam rangka penyelidikan,” kata Ketut.

Ketut menjelaskan, kepolisian sudah berkali-kali mengundang terlapor untuk diklarifikasi, namun tak ada respons. Ternyata informasinya terlapor berada di luar kota.

“Kasus ini pastinya akan kami tuntaskan jika terbukti benar," terang Ketut yang baru beberapa bulan menjabat sebagai Kapolsek Panunggalan ini.

Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul Tangis Kusmiyati Tanggung Utang Bank Rp 200 Juta demi Anaknya Jadi PNS.(*)

Editor : Yunus

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya