Aspek Finansial yang Perlu Dipertimbangkan Sebelum Menikah, Wajib Tahu

Sabtu, 20 Februari 2021 | 11:00
Tribunnews.com

4 Aspek Finansial yang Perlu Dipertimbangkan Sebelum Menikah, Wajib Tahu

CERDASBELANJA.ID – Jika kita berencana menikah dalam waktu dekat ini, maka akan sangat penting untuk membahas masalah finansial bersama pasangan.

Pasalnya, pada saat menikah tentunya kebiasaan dalam belanja, menabung, dan mengeluarkan uang akan berubah drastis.

Apalagi, jika berencana memiliki anak dalam waktu dekat setelah menikah.

Baca Juga: Anti Wacana, Ini Cara Mewujudkan Resolusi Keuangan Jadi Kenyataan

Tentu ada banyak faktor yang perlu dipersiapkan. Mulai dari biaya persalinan, biaya pendidikan, biaya hidup dan sebagainya.

Untuk itu, sangat penting memulai pernikahan dengan kondisi finansial yang baik.

Melansir dari Forbes, berikut adalah beberapa aspek finansial yang perlu dipertimbangkan sebelum menikah.

1. Manajemen Keuangan

Hal pertama yang perlu dipertimbangkan sebelum menikah adalah manajemen keuangan.

Menyiapkan rekening bank dan kartu kredit bersama, dapat mempermudah dan menyederhanakan pengeluaran rumah tangga.

Rekening dan kartu kredit bersama ini akan membantu kita mengatur pengeluaran, serta mengantisipasi apabila suatu saat terjadi hal tidak terduga di dalam rumah tangga.

Baca Juga: Mana yang Lebih Prioritas, Dana Darurat atau Investasi? Ini Jawabannya

Meski demikian, kita juga perlu membuat komitmen untuk tidak sembarangan menarik uang dari rekening pribadi. Pasalnya, setiap utang atau keborosan pasangan akan menjadi bagian dari diri kita juga.

Untuk mengendalikan penggunaan rekening ini, kita bisa membuat komitmen bahwa rekening hanya bisa digunakan untuk membayar tagihan rumah tangga.

Sementara itu, tabungan, dana darurat, serta pengeluaran pribadi bisa disimpan dalam rekening terpisah.

2. Perencanaan Kepemilikan Properti

Setelah menikah, tentunya kita perlu memperbarui atau membuat surat wasiat, surat kuasa, serta arahan perawatan kesehatan. Tidak hanya itu, kita juga perlu memperbarui informasi penerima di setiap rekening pensiun, polis asuransi jiwa, serta perwalian.

Pada saat membuat atau memperbarui seluruh dokumen tersebut, kita perlu melakukan diskusi terbuka dengan pasangan. Tentunya agar dokumen bisa memiliki tujuan yang jelas nantinya.

Tentukan siapa saja yang akan dimasukkan ke dalam daftar warisan dan sebagainya. Jangan sampai, perdebatan terkait dokumen penting ini terus berlanjut bahkan setelah kita tiada.

Baca Juga: Merdeka Finansial dengan 5 Cara Tepat Terbebas dari Belenggu Utang

3. Menabung

Jika sudah menikah tetapi belum tinggal bersama, maka akan lebih banyak peluang bagi kita untuk menghemat dan menyimpan uang. Apalagi, kita tidak perlu memikirkan pengeluaran di dua tempat.

Kita juga bisa mengurangi pengeluaran secara berlebihan dan menghindari tagihan yang tidak perlu. Namun jika sudah tinggal bersama, akan lebih baik berdiskusi dengan pasangan bagaimana sistem tabungan yang akan digunakan.

Apakah uang dari kedua pihak akan digabung? Instrumen investasi apa yang akan dipilih? Apa saja tujuan menabung? Berapa lama dana akan disimpan? dan sebagainya.

4. Perlindungan Diri

Apabila dalam pernikahan hanya ada salah satu pasangan yang bekerja, maka sangat penting untuk memiliki asuransi jiwa. Asuransi sangat dibutuhkan untuk melindungi keluarga, khususnya pihak pencari nafkah.

Namun jika kedua pihak bekerja, tentu kita bisa menghitung ulang sekiranya asuransi apa saja yang akan dibutuhkan.

Baca Juga: Finansial Pernah Tak Aman, Ini Cara Rinni Wulandari Atur Keuangan

Tidak hanya kepentingan diri, mungkin saja kita juga perlu mengasuransikan benda tidak bergerak seperti kendaraan atau properti.

Pikirkan apa saja risiko yang bisa terjadi di masa depan. Jangan sampai kita terlambat menyiapkan perlindungan untuk menghadapi berbagai risiko tidak terduga. Selain asuransi, pikirkan pula rencana perlindungan lain. Misalnya dengan menyiapkan dana darurat. (*)

Editor : Yunus

Baca Lainnya