Baca Juga: Titipku Gandeng Jaya Grup Digitalisasi Pasar Modern Bintaro, Bisa Belanja Online dari Rumah
“Kita biasanya menyebut sebagai kontraprestasi. Ini adalah kondisi di mana kita bisa membawa sesuatu yang bisa ditawarkan ke pihak lain dan meminta sesuatu dari pihak lain tersebut, namun dalam batasan interest yang sama tadi,” tambah Fauzi.
Setelah bertemu berhasil engage, maka perlu juga adanya komunikasi untuk memelihara networking yang dibentuk.
“Biasanya yang dilakukan agar bisa engage, terutama dengan lembaga pemerintah adalah melalui acara atau event-event bersama,” tambah Fauzi.
Titipku pun bisa berjejaring dengan Pak Teten dari Kementerian Koperasi dan UKM juga lewat event webinar, dari event tersebut kami jalin komunikasi.
Ketika sudah jalin komunikasi ini, kita bisa buat program bersama yang saling mengakomodasi interest kedua belah pihak.
Fauzi menambahkan, “Biasanya irisan yang terjadi adalah bagaimana kita bisa memberi sumbangsih untuk pencapaian program yang dicanangkan pemerintah.”
Jika irisan ini disepakati, maka program bersama dan networking jangka panjang bisa didapat.
Hal ini senada dengan apa yang diusahakan Titipku sejauh ini.
Titipku mengetahui bahwa Pemerintah Indonesia sedang mempercepat proses digitalisasi UMKM dan pasar.
Dari kebutuhan pemerintah ini, Titipku bisa memberi sumbangsih dengan turut serta terjun ke pasar dan mendigitalisasi tiap pedagang di pasar.
Saat ini, Titipku sudah mendigitalisasi sekitar 150 pasar di Jabodetabek, dengan total lebih dari 9.000 pedagang dan memiliki 50.000 pengguna aktif.