Fili mengungkapkan, semalama kebutuhan transaksi masih tinggi, Bank Indonesia akan tetap mendukung hal tersebut.
Namun hal itu juga dibarengi dengan digitalisasi melalui sistem pembayaran QRIS.
“Kita sediakan, tergantung dengan kebutuhan. Semua kita jalankan bersama-sama,” ujar dia.
Fili menjelaskan, pada umumnya masyarakat untuk melakukan pembayaran dalam jumlah kecil cenderung menggunakan transaksi QRIS.
Sementara untuk pembelian dengan nominal sedikit besar, umumnya menggunakan transfer.
“Kalau belanjanya nominalnya lebih tinggi lagi, biasanya pakai kartu kredit, karena bisa dicicil, atau dibayar bulan depannya,” jelas dia.
Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Soal Kartu Kredit Digital, Ini Kata BI".(*)