Desa ini, juga memiliki satu rumah khusus yang dianggap sebagai rumah utama. Rumah ini diisi oleh sekitar delapan kepala keluarga.
Selain itu, rumah utama juga dimanfaatkan untuk menyambut para tamu secara adat dan menggunakan bahasa Manggarai. Para tamu bisa menginap secara komunal bersama tamu lainnya di Mbaru Niang yang memang didesain sebagai tempat khusus tamu.
Selain finansial, pastikan pula kemampuan fisik untuk melakukan perjalanan ke Wae Rebo dalam keadaan baik. Pasalnya, untuk menuju ke tempat ini, kita harus mengombinasikan perjalanan udara dan darat yang cukup panjang.
Selain itu, kita juga harus memastikan beberapa hal lain seperti, membawa perlengkapan tambahan mencakup jaket dan kaos kaki hingga uang tunai lantaran di sana tidak ada mesin ATM.
3. Gunung Bromo, Jawa Timur
Keindahan kawasan Gunung Bromo, memang sudah terkenal hingga mancanegara. Di tempat ini, biasanya wisatawan menikmati keindahan terbitnya sang surya pada pagi hari.
Paduan warna kuning, oranye dari nuansa matahari terbit dengan kombinasi lanskap hitam, dan biru di sekitar Gunung Bromo menjadi pemandangan menarik yang sangat memanjakan mata.
Tidak hanya itu, ketika turun ke bawah kawasan Gunung Bromo, kita akan melihat kawah pasir terbentang luas di sana. Kita bersama rombongan, bisa menyewa mobil Jeep untuk menjelajahi lautan pasir seluas 5.250 hektare di ketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini.
Banyak orang menyebutnya sebagai pasir berbisik lantaran saat tersapu oleh tiupan angin, desiran pasir seolah berbisik dan menyapa orang-orang yang berkunjung.
Gunung Bromo dianggap suci oleh masyarakat setempat yang mendiami kawasan ini, yakni suku Tengger. Salah satu kegiatan tahunan yang dilakukan oleh suku Tengger, adalah ritual Yadnya Kasada.