Atas dasar pengetahuan tersebut, Garibaldi Thohir akhirnya memulai kariernya sebagai calo tanah.
Garibaldi Thohir pernah diberi kesempatan membebaskan 20 hektar tanah untuk Astra, walaupun akhirnya hanya berhasil mendapatkan 3 hektar saja.
Tak mau berpuas diri, Garibaldi Thohir menantang jiwa bisnisnya dengan mencoba peruntungan di bisnis batu bara dengan bergabung di PT Allied Indo Coal.
Awalnya, Garibaldi hanya diberikan 20% saham PT Allied Indo Coal, tapi karena diinya kembali gagal karena batu bara saat itu belum diminati.
Dari batu bara, Garibaldi Thohir beralih ke bisnis pembiayaan dengan mengakuisisi WOM Finance yang bergerak di bidang pembiayaan sepeda motor Honda.
Dengan modal Rp5 miliar, WOM Finance sukses besar dan bahkan menandingi kesuksesan perusahaan batu bara.
Modal Rp5 miliar yag dikeluarkan Garibaldi Thohir, menjadi senilai USD150 juta ketika dirinya melepas 70% saham WOM Finance kepada BII.
Baca Juga: 3 Tips Mengatur Keuangan untuk Memulai Bisnis ala Erick Thohir
Dari sanalah akhirnya Garibaldi Thohir memiliki modal untuk membeli tambang batu bara di Kalimantan Selatan.
Garibaldi Thohir bahkan membentuk konsorsium bersama Theodore Permadi Rachmat, Sandiaga Uno, dan Benny Subianto untuk membeli saham Adora Energy.
Kemudian Adora disulap menjadi perusahaan tambang batu bara kelas kakap sekaligus menjadi produsen batu bara terbesar ke-5 di dunia.