Follow Us

4 Cara Investasi Kripto Saat Pasar Lesu, Harus Rajin Riset Kondisi Ekonomi

Wulan - Rabu, 18 Mei 2022 | 22:00
Ilustrasi aplikasi Zipmex
Dok. Zipmex

Ilustrasi aplikasi Zipmex

CERDASBELANJA.ID – Beberapa hari terakhir, pasar aset kripto dan saham mengalami koreksi yang sangat signifikan.

Tiga indeks utama pasar saham Amerika yang menjadi acuan global, yaitu S&P 500, DJIA, dan Nasdaq mengalami penurunan masing-masing sebesar 16%, 11%, dan 24%.

Di waktu yang bersamaan, pasar aset kripto, terutama Bitcoin mengalami penurunan hingga 13%. Hal ini, menyebabkan pasar aset kripto mengalami kehilangan separuh nilainya dari setelah mengalami all time high dari November 2021.

Meskipun sama-sama menghadapi koreksi, kondisi pada Mei 2022 cukup berbeda dibandingkan dengan April lalu.

Terlepas dari sifat aset kripto yang terdesentralisasi, aset kripto masih rentan terhadap sentimen pasar.

Memasuki kuartal kedua 2022, perkembangan dan pergerakan pasar aset kripto bisa dibilang cukup stagnan dan cenderung mengalami penurunan.

Koreksi harga pada Mei 2022 terjadi karena beberapa alasan. Alasan terbesar, adalah keputusan The Fed menerapkan Kebijakan Hawkish untuk mengendalikan inflasi.

Beberapa langkah yang ditempuh The Fed, adalah menaikkan suku bunga acuan secara bertahap, serta menerapkan Quantitative Tightening (QT).

Kebijakan ini, membuat tingkat penawaran dan permintaan di pasar menjadi rendah, serta harga saham menurun. Hasilnya, investor cenderung memilih untuk memindahkan investasi mereka dari saham dan ekuitas ke instrumen tradisional, seperti dolar AS karena dianggap lebih stabil dan tidak spekulatif.

Baca Juga: Antiboros Atur Uang THR, Yuk Simak 3 Tips Investasi Kripto Ini!

Selain karena kebijakan The Fed, ada beberapa faktor lainnya yang juga mempengaruhi koreksi pasar aset kripto belakangan ini, yaitu sebagai berikut.

- Kekhawatiran terhadap dampak dari dimulainya pengetatan kebijakan moneter pemerintah Amerika dan ancaman resesi ekonomi.

Editor : Yunus

Baca Lainnya

Latest