Data breach, memungkinkan pelaku mencari informasi tentang seseorang bersumber data yang sudah bocor, serta bisa diunduh secara gratis di internet.
Teguh menjelaskan, melalui data breach ini, maka mencari informasi seseorang itu bukan hal yang sulit, bahkan bisa dilakukan dengan waktu kurang dari 2 detik.
“Hanya tinggal memasukkan nama lengkap, kita bisa dapat informasi orang tersebut. Kalau saya bisa melakukan itu, artinya di luar sana banyak juga yang bisa melakukan ini,” katanya.
Ia menambahkan, sebenarnya informasi seputar nama lengkap, e-mail, nomor HP, dan tanggal lahir kita itu sudah bukan informasi pribadi lagi.
Pasalnya, data ini sudah sangat menyebar dimana-mana. Untuk itu, jika ada orang asing yang menghubungi kita dan menyebutkan informasi tersebut, kita tidak perlu panik.
Pastikan untuk tidak meladeni percakapan tersebut dan tutup sambungan telepon. Perlu diingat, pada dasarnya pihak bank atau e-wallet biasanya tidak pernah meminta data nasabah atau pelanggan mereka.
“Sebaiknya, kita lebih hati-hati saat ini karena kondisinya sudah separah itu,” tutup Teguh. (*)