Ia melanjutkan, sadar atau tidak, di dalam kehidupan ekonomi masyarakat ada beberapa musimnya.
Musim ini, bisa kita manfaatkan untuk mengelola keuangan dengan baik agar tidak mengalami kesulitan di masa tua.
Adapun musim pertama, adalah saat berusia 0 tahun-20 tahun yang mana kita masih bergantung dengan orang tua.
Musim kedua, adalah saat kita berusia 20 tahun-40 tahun. Musim ketiga, adalah saat berusia 40 tahun-60 tahun.
Lalu, musim terakhir adalah kita masuk usia yang mungkin sudah tidak terlalu produktif, yaitu masa pensiun usia 60 tahun- 80 tahun.
“Artinya, kita punya usia emas (golden age), antara kita umur 20 tahun saat kita lulus kuliah sampai kita umur 60 tahun, Ada rentang waktu 35 tahun-40 tahun, itu yang kalau kita missed untuk memanfaatkan musim itu, kita jadi kelewatan. Udah nggak bisa lagi, atau sulit untuk kita kejar apalagi kalau kita sudah tidak produktif,” jelasnya.
Untuk itu, kata Fellexandro, sebisa mungkin keputusan keuangan kita diutamakan atau prioritaskan untuk yang produktif dulu.
Baca Juga: Awas, 5 Kebiasaan Sepele Ini Bisa Bikin Tujuan Keuangan Selalu Gagal
Tantangan terbesarnya, adalah mau bersabar dan menahan kesenangan sesaat. Khususnya, segala keinginan yang masih bisa dilakukan nanti saat kondisi keuangan kita sudah lebih sehat dan lebih berdaya lagi.
“Nah, kalau kita nggak memperjuangkan keuangan di usia 20-an atau di usia 30-an, maka yang ada kita nanti baru selesai waktu kita umur 60 tahun. Tanamkan pilihan apakah kita mau capek sekarang, atau capek nanti?” tutup Fellexandro. (*)