“Jadi hanya dengan modal ponsel saja, tokonya sudah bisa beroperasi. Kita pun bisa punya toko sendiri dari Alfamart berbentuk virtual,” ungkap Agung.
Agung menegaskan, Alfamart tidak hanya ingin hadir sebagai toko berbasis komunitas, tetapi Alfamart juga ingin mengajak masyarakat untuk bisa mendapatkan income, pembekalan, serta ilmu pengetahuan untuk pengembangan diri.
Jika bergabung dengan Alfamind, kita juga bisa mendapatkan akses komunitas. Artinya, kita pun bisa menambah teman sesama mitra Store Owner.
Alfamind juga jaringan toko virtual 3D pertama di Indonesia yang didukung oleh teknologi Augmented Reality-Virtual Reality(AR-VR).
Didukung dengan teknologi 3D AR-VR yang berbasiskan aplikasi pada smartphone, Alfamind memudahkan Store Owner dalam menawarkan barang-barang yang tersedia kepada konsumennya.
Baca Juga: 6 Cara Daftar Jadi Supplier Alfamart, Bisa Masukin Produk UMKM Lokal
Singkatnya, kita bisa menjual seluruh produk yang ada di Alfamart lewat aplikasi di ponsel saja.
Alfamind sudah mulai diperkenalkan secara terbatas mulai tahun 2016. Saat itu, kata Agung, pihak Alfamart sudah memiliki ide untuk adanya pengembangan aplikasi, khususnya berbasis Android.
Saat itu, Alfamind memulai project-nya tahun 2016 dan diperkenalkan (testing) secara terbatas kepada keluarga, karyawan, para mitra, principle atau supplier, termasuk rekanan Alfamart.
Namun, Alfamart baru secara resmi meluncurkan Alfamind pada 28 Februari 2018 di Grand Aryaduta Jakarta.
“Jadi memang perlu disampaikan, bahwa Alfamidi itu adalah programnya Alfamart. Bisa dibilang ini ada di dalam satu perusahaan yang sama di PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk,” tegas Agung.
Ini tentunya berbeda dengan Alfamidi yang merupakan grup usaha dari Alfa Corporation atau Alfa Group.