2. Pelan tapi Pasti
Pada saat banyak pemain lain yang berfokus untuk membuka cabang sebanyak mungkin, Renny dan suami lebih memilih memulai perlahan.
Dengan demikian, mereka memiliki waktu lebih lama untuk membentuk fondasi bisnis yang matang. Renny mengambil waktu kurang lebih satu tahun untuk mempersiapkan jalur distribusi, standar bahan baku, standar karyawan dan sebagainya sebelum membuka waralaba Ayam Keprabon Express.
Fondasi ini juga dibuat di area dapur. Sejak awal berdiri hingga kini, Ayam Keprabon Express menggerakkan roda makanannya dari central kitchen yang ada di Solo.
Central kitchen ini, menyalurkan bahan makanan ke 60 cabang waralaba yang tersebar di berbagai kota. Tidak hanya bumbu dan bahan pelengkap, stok ayam hingga sambal juga dipasok dari central kitchen ini.
Sumber yang terpusat, merupakan upaya untuk mengeliminasi tantangan bisnis waralaba, yaitu rasa yang tidak konsisten antara satu cabang dengan yang lain.
Alon-alon asal kelakon alias pelan-pelan saja asal berhasil, menjadi moto yang Renny dan suami percayai dalam memulai bisnis.
Baca Juga: Nycta Gina Punya Bisnis Muslim Wear, Yuk Intip Produk Serta Harganya
3. Fokus dalam Menjalankan Bisnis
Sebagai industri yang dinamis, pemain baru silih berganti menawarkan berbagai produk. Beberapa pemain lama juga mendiversifikasi bisnis dengan membuka perusahaan dengan varian makanan berbeda.
Berbeda dengan tren tersebut, Renny dan suami lebih memilih untuk fokus berinovasi pada bisnis Ayam Keprabon yang sedang dirintis. Fokus tersebut, membuat Ayam Keprabon mahir dalam menciptakan inovasi.