CERDASBELANJA.ID – Pada bulan Ramadan 2021 ini, biasanya penjualan barang melalui online cenderung meningkat.
Kita bisa memanfaatkan momen ini dengan memulai bisnis, salah satunya bisnis jasa titip atau jastip.
Bisnis jasa titip ini menawarkan jasa penitipan kepada orang lain, khususnya untuk membeli sebuah barang di tempat tertentu.
Baca Juga: Dukung Pertumbuhan UMKM Indonesia, Gojek Hadirkan Akademi Mitra Usaha
Biasanya, pembeli bisnis jastip ini tidak bisa membeli langsung karena beragam alasan. Seperti minim akses, lokasi yang berbeda, terdapat diskon yang lebih besar dan sebagainya.
Namun sama seperti model bisnis lainnya, bisnis jastip juga memiliki potensi keuntungan dan risiko yang mengintai.
Sebelum memulai berbisnis, kita wajib mengenali dulu risiko apa saja yang bisa dihadapi dalam menjalankan bisnis jastip.
1. Risiko Tertipu
Risiko bisnis jastip yang pertama, adalah terkena tipu dari pembeli. Sama seperti bisnis online lainnya, bisnis jastip juga berpotensi terkena penipuan.
Biasanya, bisnis jastip rawan terkena penipuan transfer palsu. Untuk itu, kita perlu mengecek setiap transaksi dari pelanggan.
Jangan proses pesanan sebelum ada informasi transfer masuk dari pelanggan, untuk meminimalkan risiko penipuan.
Baca Juga: Ini 5 Model Jualan di E-commerce, Cocok Dicoba Jelang Ramadan