Follow Us

Ini 5 Model Jualan di E-commerce, Cocok Dicoba Jelang Ramadan

Wulan - Jumat, 09 April 2021 | 20:00
Ini 5 Model Berjualan di E-commerce, Cocok Dicoba Jelang Ramadan
Natnan Srisuwan/Istockphoto

Ini 5 Model Berjualan di E-commerce, Cocok Dicoba Jelang Ramadan

Model berjualan di e-commerce yang pertama adalah reseller, reseller ini mengadopsi model bisnis to business (B2B) dalam praktiknya,

Jika diartikan secara harfiah, reseller artinya menjual kembali. Jadi dapat diartikan, reseller adalah online shop yang menjual kembali barang yang dibeli dari produsen. Biasanya, harga produk yang dijual reseller ini sedikit dinaikkan dari harga beli di produsen.

Nah, selisih harga jual inilah yang akan menjadi sumber keuntungan reseller. Umumnya, reseller membeli barang dari pedagang besar, distributor resmi, atau supplier grosir agar mendapatkan harga yang lebih murah.

2. Dropship

Model berjualan di e-commerce yang kedua, adalah model dropship. Sebenarnya, metode dropship ini punya sedikit persamaan dengan reseller.

Perbedaannya, dropshippper tidak perlu mengestok produk yang dijual. Pasalnya, dropshippper berlaku sebagai perantara penjualan dari konsumen kepada produsen.

Untuk itu, metode dropshipping ini sangat cocok dicoba oleh para pelajar, mahasiswa, atau masyarakat yang punya modal minim saat memulai bisnis. Namun, saat menjadi dropshipper kita perlu meng-update ketersediaan barang yang dijual agar tidak kesulitan.

Baca Juga: Shake A Shake, Bisnis Inul Daratista dengan Harga Bersahabat

3. Jasa Titip (Jastip)

Model berjualan di e-commerce yang ketiga, adalah model bisnis jastip. Hampir mirip dengan reseller, para penyedia jastip biasanya menjual barang dengan sistem pre-order.

Nantinya, pemilik bisnis jastip akan menawarkan titipan pembelian barang tertentu. Bisa saja makanan dari Luar Negeri, barang bermerek, barang diskon dan sebagainya. Biasanya, barang yang dijadikan titipan ini merupakan produk eksklusif dan sulit didapatkan.

Para pembeli di jastip ini akan dikenakan biaya penitipan. Biayanya pun tergantung kebijakan dari penjual. Bisa dimulai dari Rp10 ribu atau lebih, pembeli juga akan dikenakan biaya ongkos kirim atas barangnya. Nah, biaya jastip inilah yang akan menjadi keuntungan penjual.

Halaman Selanjutnya

4. Wholesale

Editor : Yunus

Baca Lainnya

Latest