CERDASBELANJA.ID - Pernah enggak berada dalam situasi sedang di suatu tempat, pengin pulang tapi terhambat sejumlah hal?
Tidak ada uang di dompet, di rumah lagi tidak ada orang yang bisa dipinjami, uang digital juga kebetulan belum di-topup, pun tidak ada ATM yang mudah dijangkau.
Bila kita berada dalam situasi seperti itu, semestinya tidak perlu lagi cemas, karena beberapa uang digital kan menyediakan sistem pembayaran paylater.
Baca Juga: Cara Atur Limit Sendiri di Gopay Paylater, Ini Tahapan Lengkapnya
Atau bahasa mudahnya: ngutang dulu, dibayar nanti.
Meski begitu, tetap dibutuhkan cara pintar pakai paylater, biar tak bikin klenger kantong.
Paylater hadir sebagai solusi bagi orang-orang yang tidak memiliki akses yang memadai ke layanan keuangan utama dan produk bank (underbanked). serta tidak punya kartu kredit.
Paylater diklaim lebih mudah dan praktis dalam syarat dan ketentuan pendaftaran, dan penggunaannya dibandingkan dengan kartu kredit bank pada umumnya.
Jika ingin menggunakan fitur ini, kita hanya diwajibkan memiliki akun yang aktif pada platform penyedia layanan.
Kemudian, akan dilakukan langkah verifikasi setelah melengkapi beberapa syarat.
Baca Juga: Gopay Bisa Atur Limit Sendiri, Ini 4 Kelebihan Dompet Digital Gojek
Di antaranya, mengisi informasi data pribadi dan mengunggah swafoto (selfie) bersama Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Tentu, syarat dan ketentuan ini berbeda-beda di setiap platform yang menyediakan fitur paylater.
Setelah itu, penggunanya dapat melakukan transaksi pembelian dengan metode pembayaran setelah penggunaan, layaknya kartu kredit.
Ya, dengan kata lain paylater bisa disebut juga sebagai kegiatan berutang.
Tapi, konotasi berutang ini tak selalu buruk, kok, Asal kita bisa memanfaatkan fasilitas paylater ini dengan bijak dan pintar.
Kehadiran fitur paylater sebenarnya bisa menjadi fasilitas penyelamat di saat kita berada dalam situasi terdesak dan sangat darurat.
Baca Juga: Kredivo Perkirakan Fitur Paylater akan Terus Tumbuh di Tahun 2021
Pasalnya fitur ini bisa memberikan layanan terlebih dahulu dan kita bisa membayarnya kemudian pada tanggal jatuh tempo.
Seperti contoh, paylater yang disediakan Gojek, hasil inovasi kolaborasi bersama Findaya, fintech lending terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Pengguna paylater bisa bertransaksi di beragam layanan aplikasi Gojek, serta transaksi pada merchant offline dan e-commerce.
Winny Triswandhani, Head of Corporate Communications Gopay mengatakan jika saat menggunakan paylater pengguna bebas bertransaksi kapan saja. Bahkan saat saldo Gopay belum terisi.
Nantinya, pengguna akan membayar semua tagihan cukup sekali di akhir bulan.
Hal ini memungkinkan pengguna untuk mengisi saldo cukup satu kali untuk melunasi semua transaksi.
Baca Juga: Beli Sekarang Bayar Nanti, Kenali Apa Itu Fitur Shopee PayLater
Tentu hal yang menguntungkan jika kita sedang sangat membutuhkan namun tidak memiliki dana.
Apalagi, kita diberikan jeda waktu untuk menebus yang cukup lumayan, hingga akhir bulan.
Meski begitu, bukan berarti tak ada aturan dan kita bisa sembarangan menggunakan fitur ini.
Menurut Ghita Argasasmita, Financial Advisor dari Integrita seperti dikutip dari Kompas.com, dalam beberapa kondisi menggunakan fitur paylater sebagai jalan keluar masih bisa ditolelir.
Namun alangkah baiknya jika bisa dimanfaatkan untuk hal-hal yang produktif, seperti untuk jalannya usaha dan pekerja yang melakukan perjalanan bisnis.
Selain itu, juga saat kondisi darurat pulang tengah malam dengan taksi online, namun saldo kurang dan tak bisa top up, mendadak pulang kampung karena orangtua sakit, dan hal lainnnya.
Baca Juga: Pergi Sekarang Bayar Belakangan, Ini Cara Pakai Paylater Traveloka
Walaupun kita mampu membayar nantinya, lebih baik gunakan fitur paylater untuk kegiatan yang non-komsumtif.
Terlalu riskan dan besar risikonya menggunakan paylater hanya untuk hal-hal yang bisa kita capai dengan cara lain seperti menabung, menunggu diskon, atau mengumpulkan poin.
Artikel ini pernah dimuat di Tabloid NOVA edisi 1673. (*)