Follow Us

Terdampak Pandemi, Bule Asal Belanda Jualan Mi Ayam Hanya Rp7.000

Yunus - Jumat, 22 Januari 2021 | 09:46
Terdampak pandemi, bule asal Yogya jualan mie ayam
KOMPAS.COM

Terdampak pandemi, bule asal Yogya jualan mie ayam

"Kami sendiri merasakan dampak pandemi seperti apa, paling penting untuk kami harga murah semua orang bisa datang untuk makan tapi walaupun murah rasanya harus enak," jelasnya.

Baca Juga: Seru! Tonton Aksi Joe Taslim dan 3 Film Korea Pilihan di Goplay

Harga itulah yang juga menjadi pertimbangan memilih membuka warung mi ayam dan bakso.

Sebab, jika memilih makanan lain belum tentu bisa memberi harga yang murah per mangkoknya.

Penamaan telolet ini, lanjutnya, datang dengan sendirinya. Nama itu dipilih karena lucu dan mudah diingat oleh orang.

Menurut Charlotte, saat mencari nama, memang sempat kepikiran bikin nama mi ayam bakso Amsterdam atau apa, tetapi mereka berpikir otomatis ekspektasi orang harus ada rasa Belanda.

“Akhirnya enggak tau aja tiba-tiba kami dapat telolet dan kami berdua cocok dengan itu dan lucu aja," kata Charlotte.

Diakuinya, diterapkan Pembatasan Secara Terbatas Kegiatan Masyarakat (PSTKM) di Sleman menyebabkan penurunan pembeli.

Baca Juga: Anti Ribet, Ini Cara Mudah Menabung Emas di Pegadaian Lewat Tokopedia

Meski pembeli menurun, Charlotte Peeters dan suaminya tidak pernah menyerah. Dia tetap terus menjalankan usahanya.

Hingga akhirnya, warung mi ayam baksonya menjadi viral di media sosial. Sejak itu pembeli di warungnya mulai naik kembali.

"Saat ini, setiap hari Rp700- Rp800 ribu omzetnya. Tetapi sebelumnya anjlok, sehari hanya Rp150 ribu, karena memang ada pembatasan secara terbatas itu terasa langsung. Tetapi paling penting kita jangan sampai give up, lanjut terus," tegasnya.

Source : Kompas.com

Editor : Cerdas Belanja

Baca Lainnya

Latest