Tidak Terdampak Pandemi, Start-up Itemku Mengalami Pertumbuhan Bisnis

Jumlah gamers juga mengalami peningkatan serupa, bahkan lebih pesat.

Sepanjang 2020, lembaga riset DFC Intelligence menyebutkan ada sebanyak 3,1 miliar orang atau sekitar 40% populasi dunia yang bermain game.

Perinciannya adalah sekitar 1,42 miliar gamers berasal dari benua Asia, sedangkan sisanya dari benua lain.

Di Indonesia sendiri, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyebut bahwa jumlah gamers juga meningkat pesat.

Menurut APJII, terdapat sekitar 16,5% masyarakat yang memanfaatkan game sebagai sarana hiburan mereka selama pandemi Covid-19.

Baca Juga: Sebelum Berinvestasi, Kenali Apa Saja Jenis Investasi Crowdfunding

Untuk guna merespons peningkatan kebutuhan masyarakat akan hiburan digital, Itemku pun menerapkan sejumlah strategi khusus.

Salah satunya, adalah dengan menambah kategori produk. Beberapa di antaranya adalah kategori non-gaming seperti Netflix, Viu, Spotify, Express VPN, hingga Token PLN.

“Kami hanya melakukan hal yang sama seperti sebelumnya. Dari dulu bisnis, budaya kerja, cara kerja, dan operasional kami memang berbasis digital. Jadi kami beradaptasi dengan cepat dan tetap bekerja sebaik sebelumnya selama pandemi ini,” papar Denis.

Denis mengaku, bahwa pertumbuhan bisnis Itemku selama tahun 2020 sudah sesuai dengan ekspektasi perusahaan.

Pada tahun 2021 ini, Itemku tentunya menargetkan pertumbuhan yang lebih pesat lagi.

”Pada 2021 kami juga menargetkan double growth. Untuk tahun ini, strategi kami adalah menyinergikan aspek komersial, komunitas, dan konte,” kata Denis.