“Sekarang gini, kalau sudah pakai WhatsApp itu kan tandanya kita sudah dekat dengan personal pelanggan." jelas Yuswohady.
Yuswohady bilang,kita lebih kenal kemauan pelanggan seperti apa. Sudah masuk ranah personal. Bisa sebar promosi, masukin katalog, ataupun konten."
Meski begitu, Yuswohady tetap mengingatkan pelaku usaha untuk tetap menjaga batasan saat berbisnis menggunakan WhatsApp.
Soalnya, semakin dekat dengan ranah personal, kita juga harus mengenal batasan privacy pelanggan.
“Kita harus berhati-hati, jangan sampai pelanggan jadinya malah nge-block kontak kita, karena merasa privacy mereka tergganggu,” ingat Yuswohady.
Kata Yuswohady, sebagai pelaku usaha, kita tetap harus memberikan ruang ke pelanggan, dan kenal waktu.
Baca Juga: Promo McDonald's Paket Pamer 5, Makan Bertiga Bayarnya Cuma Rp60.909
Tak hanya itu, Yuswohady juga menyarankan bila pengin usahanya tetap menarik, usahakan untuk tidak terlalu sering menyebar promosi.
Soalnya hal itu akan menghilangkan minat dan kepercayaan pelanggan.
“Saya tetap menyarankan ya, 80 persen itu lebih baik pengusaha membagikan konten, 20 persen boleh promosi,” saran Yuswohady.
Katanya, “Kalau promosi terus, nanti pelanggan malah bilang Ah, ini pasti niatnya jualan. Kalau sudah gitu ya, mereka bisa hilang.”
Itu sebabnya, kita jangan sampai salah trik soal cara manfaatin WhatsApp Business untuk jualan, ya.