CERDASBELANJA.ID – Bagi Najla Bisyir, merintis usaha sendiri seperti Bittersweet by Najla adalah sesuatu yang menyenangkan, asal kita tahu betul cara atur keuangan perusahaan.
Terlebih lagi, usaha tersebut berawal dari hobi yang ditekuni, sehingga sekarang Bittersweet by Najla jadi salah satu dessert box yang viral dan banyak peminatnya. Perusahaan kuliner ini makin maju berkat kemampuan cara atur keuangan yang dimiliki.
Bermula di tahun 2016, usaha Bittersweet by Najla ini diawali dari ketertarikannya pada dessert. Namun, sejalan dengan harga pasaran dessert yang relatif tinggi, Najla memutuskan membuatnya sendiri di rumah dan mencoba memasarkannya dengan memanfaatkan media sosial sambil tetapmenggali ilmu cara atur keuangan yang benar untuk usahanya.
Seiring berjalannya waktu, Bittersweet by Najla berhasil menarik banyak peminat yang mulanya hanya dari teman terdekat, kini bisa dinikmati hingga ke seluruh Indonesia lewat jasa reseller dan juga outlet.
Hingga kini, Bittersweet by Najla sudah tersebar di 20 kota antara lain di Jabodetabek, Bandung, Cilegon, Yogyakarta, Solo, Semarang, Cirebon, Surabaya, Malang, Pekalongan, hingga ke luar pulau Jawa seperti Balikpapan, Makassar, Jambi, dan Lampung.
Perjalanan untuk mengembangkan usaha dessert box ini, tentu mengalami banyak tantangan. Ia mengaku bahwa tantangan terbesar adalah mengatur cash flow bisnisnya hingga urusan operasional dan pengembangan usaha.
Sejalan dengan semakin gencarnya digitalisasi UKM di Indonesia, Najla pun turut mengadopsi inovasi teknologi yang dapat membantu bisnisnya, khususnya dalam mengatur finansial.
Melek teknologi sangat penting, khususnya sebagai pelaku usaha yang mengembangkan bisnisnya di era digital.
Sebagai pelaku usaha F&B yang setiap harinya banyak dinamika, Najla mengaku membutuhkan satu aplikasi yang bisa memenuhi berbagai kebutuhan sekaligus.
Baca Juga: 6 Cara Memutus Rantai Sandwich Generation dari OCBC NISP, Bisa Bebas Stres
“Belum lama ini, saya baru tahu ada aplikasi keren KoinWorks NEO namanya. Selain mudah diakses dan dipahami, banyak fitur yang mempermudah dan membantu mengatur keuangan, mulai dari pemasukan hingga pengeluaran bisa tercatat dengan baik,” ujar Najla dalam keterangannya, dikutip Kamis (23/6).
Tampilan terkini KoinWorks NEO, kata Najla, mendukung pekerjaan pelaku usaha untuk lebih produktif dan efektif menjalankan usaha.
Sementara itu, dari sisi finansial jadi sangat mudah untuk melihat transaksi yang sudah kita lakukan.
“Lalu tinggal tap saja ke dashboard untuk top-up dan manage NEO Card. Jadi dalam satu hari benar-benar terbantu untuk cek berapa pemasukan kita,” tambah Najla.
Hal lainnya yang menurut Najla menarik dari KoinWorks NEO, adalah bisa mengeksplorasi berbagai fasilitas di KoinWorks NEO untuk pengembangan usaha, khususnya bagi entrepreneur.
Najla menambahkan, “Mungkin saja teman-teman entrepreneur lainnya bisa dapat ide atau inspirasi juga dari apps ini. Menurut saya secara keseluruhan sih sangat membantu sebagai Neobank untuk pengusaha kecil yang sedang bertumbuh.”
Hasil riset KoinWorks di semester kedua 2021, terhadap 1.967 pelaku usaha di 34 provinsi di Indonesia menunjukkan, layanan Keuangan Digital telah menjadi penting.
Hal ini, terlihat dengan 81% responden menyatakan telah memiliki produk pembiayaan yang 39% di antaranya memiliki produk pembiayaan digital (bayar nanti dan pinjaman online) yang digunakan untuk bisnis mereka.
Saat ini, layanan dan ekosistem KoinWorks NEO terus berkembang lebih luas. Tentunya, hal ini dilakukan guna menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia yang memerlukan kemudahan, keamanan, dan kenyamanan layanan keuangan digital.
Baca Juga: 3 Cara Pintar Atur Uang ala Andhika Diskartes, Coba Manfaatkan Shopeepay!
Tercatat, sebanyak lebih dari 1,6 juta pengguna termasuk UKM terdaftar di KoinWorks untuk memenuhi kebutuhan bisnis, mulai dari operasional hingga pengembangan usaha.
Kehadiran KoinWorks NEO, turut memantapkan KoinWorks dapat meraih lebih dari 50 ribu pelaku UKM baru untuk mencapai perkembangan bisnisnya.
Itulah cara atur keuangan bisnis ala pemilik usaha Bittersweet by Najla yang bisa dicontoh UMKM lokal lainnya. (*)