CERDASBELANJA.ID – Kasus investasi yang melibatkan Ustaz Yusuf Mansur kembali heboh.
Kali ini investor batu bara datangi rumah Yusuf Mansur, demi mendapat kejelasan nasib investasi yang mereka tanamkan.
Pasalnya, uang investasi yang sudah mereka berikan sejak 2019 tak juga mendatangkan keuntungan.
Bahkan, untuk menanamkan investasi itu mereka harus berkorban, di antaranya sampai ada yang jual rumah.
Namun, karena bertahun-tahun tak juga mendapat untung, para investor batu bara yang ditawarkan Yusuf Mansur jadi makin khawatir.
Seperti dilansir Kompas.com, warga yang mengaku sebagai korban investasi dari program yang ditawarkan Ustaz Yusuf Mansur terus bermunculan dan melawan.
Belum selesai gugatan yang tengah bergulir di pengadilan, rumah Yusuf Mansur turut digeruduk oleh sejumlah orang pada Senin (20/6).
Sedikitnya 30 orang mendatangi kediaman Yusuf Mansur di Ketapang, Cipondoh, Kota Tangerang.
Mereka adalah pengurus dan jemaah Masjid Darussalam Kota Wisata, Bogor, Jawa Barat.
Baca Juga: Digugat Rp98,7 Triliun, Ustaz Yusuf Mansur Terancam Kehilangan Aset
Mereka menuntut keuntungan dari investasi batu bara yang sudah disetorkan ke Ustaz sejak belasan tahun lalu.
Sekretaris Yayasan Pelita Lima Pilar, Herry M Joesoef, yang mewakili para korban mengatakan bahwa puluhan orang itu datang untuk berdialog langsung dengan Yusuf Mansur.
Herry menceritakan, penggerudukan itu dilakukan pada Senin pukul 09.15 WIB.
"Jam 09.15 WIB kita sudah di sana. Kita berdiri, kita enggak mau masuk ke dalam (kediaman Yusuf Mansur). Karena kalau masuk ke dalam, katanya enggak boleh direkam. Ya kita (menyampaikan tuntutannya) di tengah jalan," ujar Herry saat dikonfirmasi, Senin.
Di sana, mereka meminta kejelasan terkait program investasi yang diikuti oleh 250 pengurus dan jemaah Masjid Darussalam Kota Wisata.
Menurut Herry, penyampaian tuntutan itu berlangsung selama 1,5 jam.
Setelah menyampaikan tuntutan, mereka pun meninggalkan lokasi.
Herry mengaku bahwa mereka tidak bertemu dengan Yusur Mansur saat aksi penggerudukan digelar.
"Ya dia (Yusuf Mansur) kabur kok," kata Herry.
Baca Juga: Waduh, Gegara Lisa BLACKPINK, Aplikasi Ajaib Viral di Thailand hingga Trending di Twitter!
Investor baru bara yang geruduk rumah Yusuf Mansur juga tidak bertemu dengan pihak keluarga.
Namun, puluhan orang itu bertemu dengan seseorang yang mengaku sebagai kuasa hukum Yusuf Mansur.
"Saya enggak yakin kalau itu kuasa hukumnya, kalau dia kuasa hukum harusnya menunjukkan suratnya," imbuh Herry.
Awal Investasi Batu Bara Herry menuturkan, 250 jemaah dan pengurus Masjid Darussalam Kota Wisata mengetahui program investasi batu bara itu dari Yusuf Mansur secara langsung.
Sang Ustaz mendatangi masjid itu dan menawarkan investasi batu bara kepada pengurus dan jemaah.
"Dia (Yusuf Mansur) datang ke Masjid Darussalam. Terus dia mempresentasikan bisnis di dalam masjid," tutur Herry.
Setelah itu, ratusan jemaah dan pengurus masjid tersebut sudah menggelontorkan uang investasi sejak 2009-2010.
Mereka seharusnya mendapatkan keuntungan dari investasi itu per bulan.
Baca Juga: Ssstt, Ini Bocoran Strategi Untung Saat Investasi di P2P Lending
Namun, Herry mengeklaim, mereka tak kunjung mendapatkan keuntungan hingga saat ini.
"Investasi mulai 2009 akhir sampai 2010 awal (durasi investasi). Nah, sampai sekarang ini, enggak ada yang dikembalikan," ucapnya.
Herry menyebutkan, hanya dua orang yang awalnya sempat mendapat hasil investasi per bulan.
Namun, itu pun hanya berjalan selama beberapa bulan, total nilai investasi diklaim mencapai Rp46 miliar
Ratusan jemaah dan pengurus Masjid Darussalam Kota Wisata mengeluarkan uang untuk investasi dengan nominal yang berbeda-beda.
Sebagai contoh, seorang marbut Masjid Darussalam Kota Wisata disebut mengeluarkan jutaan rupiah untuk investasi itu.
Namun, ada juga yang berinvestasi hingga miliaran rupiah.
Total uang yang digelontorkan para investor untuk program investasi batu bara ini disebut mencapai Rp46 miliar.
"Dari 250 orang (investor), uang yang terkumpul waktu itu (mencapai) Rp 46 miliar," ujar Herry.
Herry mengungkapkan bahwa ada salah satu investor, ustaz berinisial NK, yang bahkan menjual rumahnya pada 2009 untuk mengikuti investasi batu bara milik Yusuf Mansur.
Dari hasil menjual rumahnya, NK mendapatkan uang sebesar Rp 700 juta.
"Terus yang Rp 500 juta diinvestasikan ke batu bara," ungkap Herry.
Sementara itu, sisa Rp 200 juta digunakan oleh NK untuk mengontrak.
Herry melanjutkan, hingga hari ini, NK masih mengontrak.
Bahkan, NK harus berpindah-pindah kontrakan karena uang investasi Rp 500 juta itu tak kunjung menghasilkan keuntungan hingga hari ini.
Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul Saat Korban Investasi Yusuf Mansur Terus Bermunculan, Gugat ke Pengadilan hingga Geruduk Rumah. (*)