Atasi Isu Limbah Kecantikan, Sociolla Hadirkan Inisiatif Waste Down Beauty Up

Minggu, 16 Januari 2022 | 13:00
Dok. Sociolla

Co-Founder & CMO Social Bella Chrisanti Indiana dan kemasan baru Sociolla

CERDASBELANJA.ID – Pelaku industri kecantikan Sociolla, menghadirkan inisiatif revolusioner bertajuk Waste Down Beauty Up yang bertujuan untuk membantu mengurangi limbah industri kecantikan.

Khususnya, melalui upaya mendorong budaya kecantikan yang sustainable di kalangan pecinta kecantikan atau beauty enthusiasts di Indonesia.

Waste Down Beauty Up, merupakan langkah pertama dari komitmen jangka panjang Sociolla untuk mendorong masa depan yang berkelanjutan bagi industri kecantikan di Indonesia.

Sebagaimana diketahui, sampah merupakan hal yang tak terhindarkan dalam industri kecantikan.

Ditambah dengan meningkatnya konsumsi kecantikan yang mendorong pada tren belanja kecantikan yang impulsif sebagaimana berkembang di masyarakat, permasalahan sampah pun menjadi kian mengkhawatirkan.

Kampanye Waste Down Beauty Up, hadir sebagai solusi untuk mengatasi masalah ini yang mana Sociolla memiliki ambisi besar untuk mengadvokasi, mempromosikan, serta membantu pelanggan melakukan pembelian produk kecantikan secara bijak.

Langkah ini, diyakini oleh perusahaan sebagai titik awal penerapan prinsip keberlanjutan dalam industri kecantikan.

Sebagai langkah awal menuju industri kecantikan yang lebih berkelanjutan, selain dari gerakan Waste Down Beauty Up, Sociolla juga menerapkan zero bubble wrap dan mengubah packaging pengiriman dengan kotak ramah lingkungan.

Melalui zero bubble wrap, Sociolla memperkirakan, peralihan dari bubble wrap ke kertas daur ulang akan mengurangi penggunaan plastik perusahaan sekitar 250.000 m2/tahun.

Baca Juga: Jangan Buang Sembarang! Ini Tips Buang Limbah Masker Ala Kemenkes

Sampai saat ini, Sociolla adalah perusahaan e-commerce besar pertama di Indonesia yang berkomitmen pada kebijakan zero bubble wrap.

Co-Founder & CMO Social Bella Chrisanti Indiana mengungkapkan, peluncuran inisiatif Waste Down Beauty Up adalah langkah yang sangat besar dan jelas tidak mudah untuk dilakukan.

Namun, Waste Down Beauty Up sejalan dengan misi jangka panjang Sociolla dan alasan utama dibalik didirikannya Sociolla, yaitu untuk membantu masyarakat menemukan produk terbaik yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Tentunya, tanpa harus membeli secara berlebihan dan berakhir dengan banyak produk tak terpakai.

“Melalui gerakan ini, kami ingin membantu para pelanggan setia kami untuk tidak hanya merawat diri dengan sebaik-baiknya, tetapi juga sembari berkontribusi pada dunia. Cantik itu tidak harus wasteful. Kami sangat senang, melihat semakin banyak pencinta kecantikan yang peduli dengan prinsip sustainable dan bersama-sama kita dapat membawa lebih banyak orang ke dalam gerakan positif ini,” kata Santi.

Santi melanjutkan, mindless consumerism atau biasa disebut dengan perilaku konsumerisme yang mudah terbawa arus, mendorong lebih banyak pembelian tanpa pemikiran panjang.

Akan tetapi, itu bukan cara Sociolla berbisnis. Sociolla berpegangan pada pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan, daripada bergantung atau mengambil keuntungan dari permintaan jangka pendek atau pembelian Fear of Missing Out (FOMO).

Santi melanjutkan, Sociolla tumbuh dan berkembang menjadi seperti sekarang ini karena selalu memilih untuk melakukan hal yang benar, bahkan ketika jalan yang dilalui akan lebih sulit.

“Berbekal pemikiran tersebut, kami percaya bahwa industri kecantikan yang ramah lingkungan adalah satu-satunya cara untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi industri ini. Sebagai pelaku kecantikan terkemuka di Indonesia, kami merasa bertanggung jawab besar untuk mengambil bagian dan memimpin sustainability dalam industri kecantikan," kata Santi.

Baca Juga: Cara Menghemat Uang dengan Kurangi Limbah Makanan, Cukup 4 Langkah

Secara terperinci, gerakan Waste Down Beauty Up mencakup empat inisiatif utama yang mendorong perilaku pembelian produk kecantikan yang bijak, yaitu sebagai berikut.

1. Look Up on Trusted Reviews (membaca review terlebih dahulu): Menciptakan mindful shopping, atau kesadaran dalam berbelanja produk kecantikan, dengan mencari informasi review dan rating dari pelanggan lain melalui aplikasi SOCO sebelum melakukan pembelian.

Melalui cara ini, pelanggan didorong untuk memilih secara bijak sebelum mengambil keputusan pembelian.

2. Try tester in Sociolla stores before buying (mencoba tester di toko Sociolla sebelum membeli): Banyak pelanggan langsung terdorong melakukan pembelian impulsif yang berlandaskan pada FOMO, ketika melihat influencer favorit tampil memesona dengan tren make-up terbaru.

Namun, dengan mencoba tester sebelum membeli produk, pelanggan dapat membuat keputusan lebih bijak berdasarkan bagaimana produk tersebut terlihat atau terasa di wajah/kulit mereka sendiri.

3. Buy Minis/Small Size Before Full Size (beli produk versi mini/kecil sebelum ukuran penuh): Sebuah upaya mendorong beauty enthusiast, untuk mencoba produk kecantikan berukuran kecil/mini untuk menguji kesesuaian produk dengan kulit terlebih dahulu, sebelum membeli produk normal/berukuran penuh.

4. Gift With Less Waste (hadiah yang less waste): Sociolla kini menghadirkan pilihan hadiah elektronik (e-gift) untuk para beauty enthusiast yang mengajak mereka agar tidak memberikan barang-barang yang tidak mereka gunakan, kepada orang yang mereka cintai.

Melalui gerakan Waste Down Beauty Up dan berbagai upaya yang dilakukan, Sociolla berharap semangat positif tersebut dapat menginspirasi lebih banyak beauty enthusiast, untuk lebih peduli terhadap prinsip sustainability.

Sejalan dengan komitmen perusahaan terhadap bisnis kecantikan yang sustainable, kata Santi, Sociolla tidak boleh berhenti pada gerakan ini saja. Sebaliknya, bagi Sociolla ini adalah permulaan.

Baca Juga: Usung Kampanye #MakanTanpaSisa, Bank DBS Kurangi Sampah Makanan Sampai 20 Ton

“Ke depannya, kami akan berupaya untuk terus berinovasi agar dapat mengintegrasikan pendekatan ramah lingkungan ke dalam operasional bisnis kami secara keseluruhan. Hal ini, dilakukan untuk memastikan bahwa kami dapat terus menciptakan dampak yang konstan, baik bagi konsumen kami maupun masyarakat Indonesia pada umumnya,” tutup Chrisanti. (*)

Editor : Yunus

Baca Lainnya