5 Rahasia Sukses Bisnis d’BestO, Punya 300 Gerai Kurang dari 10 Tahun

Kamis, 23 Desember 2021 | 21:00
Dok. Shopeepay

Gerai d'BestO

CERDASBELANJA.ID – Jika melihat dari berbagai pemain F&B yang mengandalkan menu ayam goreng cepat saji di Indonesia, ada satu nama lokal yang menonjol, yaitu d’BestO.

Mengusung konsep berbeda dibanding pesaing dari luar negeri yang umumnya menyasar segmen restoran, d’BestO fokus untuk menyediakan menu fried chicken dalam konsep mini resto yang sederhana dan merakyat.

Melalui fokus pada segmen ini, d’BestO berhasil melebarkan sayap dengan pesat hingga kini telah memiliki hampir 300 gerai yang tersebar di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, hingga Sumatera Barat.

Corporate Secretary d’BestO Wahyu Pambudi pun membagikan rahasia bisnis d’BestO, hingga bisa berkembang pesat secara konsisten melewati berbagai tantangan.

1. Siasati Krisis dengan Kreatif

Di balik kesuksesan d’BestO, ternyata brand ini lahir dari sebuah masa sulit yang diterpa oleh kedua pendirinya, drh. Evalinda Amir dan drh. Setyajid.

Sebenarnya, keduanya telah membuka brand fried chicken dengan sistem gerobak sejak tahun 1994, dengan nama Kentuku Fried Chicken (KUFC).

Baca Juga: Strategi Merumuskan Brand Purpose Ala Shopee, Nyalakan Semangat Berbisnis Online

Namun, pada tahun 1998 dan 2005, usaha yang dirintis menghadapi tantangan berat karena krisis moneter dan juga flu burung. Menolak untuk menyerah, drh. Evalinda dan drh. Setyajid menyiasati flu burung dengan kreatif.

Mereka menempel profilnya di setiap gerai d’BestO, agar konsumen percaya bahwa ayam yang mereka jual bebas dari flu burung.

Kebetulan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang sebagai dokter hewan, sehingga bisa memberikan edukasi kepada konsumen akan keamanan produk yang dijual.

2. Jeli Garap Segmen yang Belum Digarap Kompetitor

Di Indonesia, ada banyak brand mancanegara yang menjadikan menu fried chicken sebagai hidangan utama. Ada pula pemain-pemain lokal independen dengan konsep gerobak yang juga bermain di sektor ini.

Meski demikian, ada sektor yang belum terjamah ketika d’BestO dimulai, yakni gerai fried chicken yang terjangkau dan bisa dinikmati berbagai kalangan, tetapi memiliki rasa yang lezat, konsisten, dan bersertifikasi MUI.

Wahyu menjelaskan, restoran fried chicken umumnya memiliki harga yang relatif tinggi. Sementara itu, banyak brand dalam skala yang lebih kecil tidak memiliki standarisasi yang kuat, sehingga membuat rasa yang berbeda-beda.

Baca Juga: Punya Kekuatan Penting, CMO Sociolla Ungkap Bagaimana Peran Perempuan Jadi Pemimpin di Bisnis Kecantikan

“d’BestO hadir sebagai solusi dengan menyediakan produk fried chicken dengan rasa yang lezat, konsisten, terjangkau, dan dapat ditemukan dengan mudah,” kata Wahyu.

Wahyu melanjutkan, produk yang dijual pasti ada waktunya akan sama atau mirip dengan kompetitor. Namun, selalu ada jalan untuk menemukan celah yang bisa dimaksimalkan.

3. Inovasi dengan Memaksimalkan Sumber Daya yang Ada

Pengusaha mana pun pasti setuju, jika inovasi merupakan hal yang penting bagi keberlangsungan suatu bisnis. Namun, jika tidak dilakukan dengan hati-hati, fokus pada inovasi juga berpeluang membuat pengeluaran membengkak.

Untuk menyiasatinya, d’BestO memilih untuk fokus berinovasi dengan memaksimalkan bahan baku yang telah ada.

Menurut Wahyu, selain efisiensi, inovasi menggunakan bahan baku yang sudah ada juga memungkinkan d’BestO untuk fokus pada keunggulannya, yaitu aneka produk fried chicken, burger, dan turunannya.

Kemudian agar konsumen tidak bosan, d’BestO selalu mengeluarkan menu baru setiap 3-4 bulan sekali.

Terbaru, mereka mengeluarkan produk Ayam CLBK (Ayam Celup Bakar), serta ayam crispy yang melalui dua metode masak, yaitu digoreng lalu dibakar. Ayam CLBK, dilapisi dengan saus khas d’BestO yang menghasilkan rasa yang unik, lezat, dan tak terlupakan.

Baca Juga: Sociolla Bagi Resep Bisnis Kecantikan Tetap Melejit Selama Pandemi, Harus Dengarkan Konsumen

4. Program Marketing Berlandaskan Data

Sejak pandemi, semakin banyak brand yang beralih ke layanan digital, baik layanan pembayaran digital seperti Shopeepay maupun layanan pesan antar makanan seperti ShopeeFood.

Bagi d’BestO, ada dua keuntungan yang didapatkan dari adaptasi layanan digital. Pertama, menstimulus konsumen untuk bertransaksi lebih banyak dengan ragam promo yang kerap diberikan. Kedua, memberikan keuntungan dari segi data yang lebih komprehensif.

Wahyu menjelaskan, pihaknya melihat penggunaan layanan pembayaran digital Shopeepay oleh masyarakat kini telah menjadi gaya hidup yang tak terpisahkan, bahkan di daerah-daerah yang tidak diperkirakan.

Sementara itu, beberapa gerai d’BestO kini bahkan mayoritas pendapatannya berasal dari layanan pesan antar makanan ShopeeFood.

“Di sisi lain, setiap bulannya kami selalu melihat insight dari transaksi penjualan kami di Shopeepay dan ShopeeFood.

Insight tersebut, beserta current trend dan insight-insight lain yang tersebar secara luas di dunia maya juga memungkinkan kami untuk membuat program berlandaskan data, sehingga lebih terukur, jelas, dan tepat sasaran,” kata Wahyu.

Baca Juga: Cara Bisnis Online di Shopee, Apa Itu Produk Pre Order Serta Kriterianya?

5. Mendapat Lebih dengan Memberi Lebih

Berdiri selama satu dekade, d’BestO selalu memegang teguh prinsipnya sebagai sebuah bisnis untuk dapat membawa manfaat bagi konsumen, pegawai, hingga masyarakat sekitar. Ekspansi d’BestO hingga ke beberapa kota, nyatanya membawa dampak signifikan dari segi sosial dan ekonomi.

Contohnya, sejak melebarkan sayapnya ke Sumatra Barat pada 2014 silam, d’BestO berangsur-angsur mengurangi tingkat pengangguran Kota Padang. Roda perekonomian pun semakin berputar dengan seiring berkembangnya cabang d’BestO.

Wahyu menjelaskan, sebagai sebuah bisnis pihaknya percaya d’BestO juga menanggung tanggung jawab sosial terhadap masyarakat sekitar. Salah satu upaya dalam berkontribusi secara sosial, adalah dengan berbagi kepada pihak-pihak yang membutuhkan.

“Hal ini, kami terapkan secara rutin melalui program bernama Jumat Berkah. Untuk karyawan, kami juga secara rutin memberikan apresiasi berupa penghargaan tahunan dan masih banyak lagi. Hanya dengan memberi lebih, d’BestO yakin akan membawa dampak yang lebih besar dan mendapatkan lebih,” tutup Wahyu.

Itulah lima rahasia di balik perkembangan pesat d’BestO. Jika tidak sabar ingin mencoba menu d’BestO, saat ini kita bisa mendapatkan produk-produk d’BestO dengan lebih hemat.

Kini, beli d’BestO bisa lebih hemat berkat adanya Voucher Cashback 100% selama periode kampanye Shopeepay Day pada 22-24 Desember, dan Shopee Mantul Sale pada 25-27 Desember. (*)

Baca Juga: Cara Bisnis Online di Shopee, Ini 4 Skill yang Wajib Dimiliki Pebisnis UMKM di Era Digital

Editor : Presi

Baca Lainnya