Aplikasi Nafas Ekspansi, Hadirkan Pantauan Udara Bandung dan Surabaya

Senin, 11 Oktober 2021 | 18:00
instagram.com/nafasidn

Platform Nafas berekspansi dengan menghadirkan informasi pantauan udara di Bandung dan Surabaya

CERDASBELANJA.ID – Pencemaran udara, telah menjadi bahaya laten global yang tidak surut, termasuk bagi masyarakat Indonesia.

Di sisi lain, dengan adanya pandemi, kegiatan luar ruangan terutama olahraga makin diminati masyarakat.

Masyarakat pun harus bijak merencanakan waktu dan durasi terbaik, dalam beraktivitas di luar ruangan secara aman.

Baca Juga: Kenali Apa Itu Tunaiku? Solusi Pinjam Uang Tanpa Agunan Lewat Fintech

Nafas, sebuah aplikasi pemantauan data kualitas udara lokal, hadir guna membantu masyarakat untuk mengetahui tingkat polusi udara di suatu lokasi.

Dengan demikian, pengguna aplikasi Nafas bisa memilih waktu yang tepat untuk berkegiatan di luar rumah, serta memastikan kesehatannya dapat tetap terjaga.

Kini, Nafas resmi berekspansi jaringan sensor kualitas udara di Bandung dan Surabaya. Terdapat 5 sensor udara telah ditempatkan di Bandung dan 4 di Surabaya.

Melalui tambahan ini, total terdapat hampir 130 sensor udara Nafas yang beroperasi termasuk di Jabodetabek, Bali, dan D.I Yogyakarta.

Setiap sensor tersebut, dapat memberikan data kualitas udara secara real-time bagi pengguna melalui aplikasi.

Melalui jaringan sensor yang sudah terpasang, diharapkan kualitas udara ini bisa dipakai publik dengan baik, dengan aplikasi yang mudah dipakai dan dibaca.

Baca Juga: Cara Dapat Diskon Rp60 Ribu dari HappyFresh, Bayar Belanjaan Pakai OVO

Sering dianggap sebagai kota dengan udara bersih, nyatanya laporan terbaru Indeks Kualitas Udara memaparkan, bahwa Bandung merupakan kota kedua di Indonesia dengan dampak polusi terbesar, terhadap kesehatan masyarakat.

Laoran berjudul “Polusi Udara di Indonesia dan Dampaknya terhadap Angka Harapan Hidup” tersebut, juga menyatakan Surabaya juga merupakan kota metropolitan di Jawa yang padat dengan kendaraan bermotor. Dengan demikian, Surabaya juga berkontribusi terhadap polusi udara yang signifikan.

Co-Founder dan CEO Nafas Nathan Roestandy mengatakan, merupakan misi Nafas sejak awal untuk terus berekspansi ke kota-kota besar di Indonesia, untuk memastikan data mereka dapat diakses dan memberikan manfaat untuk setiap individu di Indonesia.

“Kehadiran kami di Bandung dan Surabaya, merupakan langkah penting dalam merealisasikan misi tersebut. Ekspansi ini baru menjadi awal dari perluasan kami di kota-kota lainnya pada tahun 2022,” Nathan dikutip dalam keterangannya, Senin (11/10).

Melihat komunitas pengguna Nafas yang terus tumbuh, baik melalui aplikasi maupun media sosial, Nafas mampu melakukan pin point secara spesifik di lokasi-lokasi di Bandung dan Surabaya.

Dengan demikian, masyarakat lokal dapat mengakses data kualitas udara di lokasi-lokasi tersebut secara akurat. Di Bandung, sensor kualitas udara akan ditempatkan di wilayah Kayuambon, Sukamenak, Kertamulya, Manjahlega, dan Lagadar. Sementara itu di Surabaya, akan dioperasikan di Medokan Ayu, Kertajaya, Jemur Wonosari, dan Krembangan Selatan.

Baca Juga: DANA Dorong Perajin Batik Go Digital, Jaga Warisan Budaya Nasional

Siapa pun dapat berkontribusi secara sukarela untuk menjadi host sensor udara dari nafas.

Caranya mudah, cukup dengan mendaftarkan diri melalui aplikasi Nafas yang tersedia di iOS App Store dan Android Play Store.

Sebagai informasi, Nafas adalah platform jaringan kualitas udara dengan lebih dari 120 sensor di 5 kota besar, serta akan terus berkembang di setiap kota di Indonesia, sampai semua orang memiliki akses yang setara ke data kualitas udara.

Sensor Nafas menyalurkan data ke dalam Aplikasi Nafas, memberi pengguna Nafas informasi terkini tentang kualitas udara secara hyperlocal dan real-time.

Aplikasi ini, mencakup rekomendasi waktu nyata, peringkat kota, beranda yang dipersonalisasi, portal pengetahuan dengan penelitian, dan informasi tentang dasar-dasar kualitas udara. (*)

Editor : Yunus

Baca Lainnya