Kemenkes Berlakukan Aplikasi Pedulilindungi, Hindari Bukti PCR Palsu

Jumat, 23 Juli 2021 | 14:00
DOK. Play Store

Aplikasi Pedulilindungi

CERDASBELANJA.ID – Masyarakat Indonesia itu kreatif-kreatif dalam mencari solusi dari setiap permasalahan.

Seperti saat diberlakukan PPKM Darurat oleh pemerintah sejak 3 Juli 2021 lalu.

Fakta lapangan, ada banyak bukti PCR ataupun vaksinasi yang beredar ternyata palsu.

Baca Juga: Jangan Buang Sembarang! Ini Tips Buang Limbah Masker Ala Kemenkes

Karena PCR dan vaksinasi menjadi syarat perjalanan selama PPKM Darurat, ada saja oknum nakal yang memalsukannya.

Nah untuk menghindari pemalsuan berkas ini, Kemenkes RI memberlakukan aplikasi Pedulilindungi.

Setelah uji coba selama dua minggu, mulai 19 Juli lalu aplikasi ini resmi diberlakukan.

Aplikasi Pedulilindungi diterapkan bagi masyarakat yang akan melakukan perjalanan.

Tapi tenang, aplikasi ini diberlakukan hanya untuk masyarakat yang ingin melakukan perjalanan udara saja.

Aplikasi Pedulilindungi ini akan memberikan informasi hasil tes swab PCR dan bukti vaksinasi secara otomatis.

Baca Juga: Makin Langka, Kemenkes Ungkap 3 Strategi Perbanyak Stok Oksigen

Informasi akan tercantum di aplikasi yang digunakan saat chec in secara online.

Cukup dengan menunjukan QR code di aplikasi Pedulilindungi atau menunjukan nomor NIK di counter check in.

Peraturan ini akan berlaku sementara untuk penerbangan Jakarta-Bali-Jakarta menggunakan pesawat Garuda Indonesia dari Bandar Udara Soekarno-Hatta.

Integrasi data ini untuk menghindari penggunaan hasil tes dan kartu vaksinasi manual yang mudah dipalsukan.

Kemenkes memiliki big data yang menyimpan hasil pemeriksaan PCR/ antigen serta vaksinasi diberi nama New All Record (NAR).

Seluruh big data NAR terkoneksi dengan aplikasi Pedulilindung sehingga proses pengisian e-HAC yang selama ini sudah berjalan.

Baca Juga: Kemenkes Gaet 11 Telemedicine, Beri Konsultasi dan Obat Covid Gratis

Para calon penumpang maskapai Garuda Indonesia diminta melakukan test PCR/ antigen di lab yang terafiliasi dengan Kemenkes.

Meknanisme ini untuk memastikan hanya penumpang sehat yang bisa bepergian.(*)

Editor : Yunus

Baca Lainnya