Hari Cokelat Sedunia, Tokopedia Ungkap Tren Penjualan Naik 3x Lipat

Rabu, 07 Juli 2021 | 19:30
Dok. Tokopedia

Kiki Gumelar, Pemilik Chocodot Indonesia.

CERDASBELANJA.ID – Cokelat merupakan salah satu camilan yang disukai oleh banyak orang, bahkan 7 Juli diperingati sebagai hari cokelat sedunia.

Sejalan dengan hal tersebut, Tokopedia mengungkapkan tren penjualan cokelat yang kerap meningkat.

“Jumlah transaksi produk cokelat di Tokopedia meningkat hampir 3x lipat selama 2020 dibanding tahun sebelumnya,” ungkap External Communications Senior Lead Tokopedia Ekhel Chandra Wijaya dikutip dalam keterangannya, Rabu (7/7).

Baca Juga: Buka Peluang Baru, Ini 4 Keuntungan Jualan Online di Tokopedia

“Penjualan cokelat di Manado, Gianyar dan Magetan mengalami peningkatan paling signifikan selama 2020 dibanding tahun sebelumnya,” tambah Ekhel.

Beberapa UMKM lokal yang menjual produk olahan cokelat dan turut mengalami peningkatan penjualan di Tokopedia, yaitu Fudgybro dan Chocodot Indonesia.

Berikut adalah sekilas kisah perjalanan bisnis dari Fudgybro dan Chocodot Indonesia.

dok. Tokopedia
dok. Tokopedia

produk Chocodot Indonesia

Kiki Gumelar yang berasal dari Garut, awalnya merantau ke Yogyakarta untuk bekerja di distributor bahan baku cokelat.

Ibunya suatu hari mengirimkan dodol, oleh-oleh khas kampung halaman Kiki. Ide membuat cokelat isi dodol pun tercetus sejak itu.

Kiki kemudian memutuskan kembali ke Garut, lalu memulai usaha Chocodot pada tahun 2009.

Baca Juga: Tokopedia Tindak Penjual Obat Covid-19 Harga Tinggi di Masa Pandemi

Kiki mengaku, agar unik dan dapat diterima berbagai kalangan, pihaknya membuat tulisan-tulisan unik di kemasan cokelat yang dijual.

“Misalnya seperti Cokelat Enteng Jodoh, Cokelat Anti Galau, Cokelat Makin Cinta dan sebagainya,” ujar Kiki.

Tidak hanya isi dodol, ia juga berinovasi menambahkan varian isi pada cokelat. Di antaranya seperti krim buah, biji kopi, kurma, rempah, teh dan jamu.

“Inovasi ini dicapai lewat kolaborasi dengan sejumlah petani cokelat dan pengolah kakao lokal,” jelas Kiki.

Demi mempertahankan bisnis di tengah pandemi, Chocodot Indonesia memanfaatkan platform digital seperti Tokopedia.

“Lewat Tokopedia, produk kami kini dapat dinikmati oleh pelanggan lebih luas bahkan hingga Bulukumba,” pungkasnya.

Baca Juga: 5 Peluang Usaha Sampingan ala Tokopedia, Cocok untuk Mahasiswa

Di sisi lain, Rayendra Abiyasa Pramuraharjo selalu berkeinginan memiliki bisnis kuliner sejak kuliah.

Hanya dengan modal belajar autodidak dari internet, ia akhirnya membuat sendiri brownies dengan merek Fudgybro.

Rayendra kemudian mulai memasarkan brownies tersebut, pada November 2018 lewat Tokopedia.

Dok. Tokopedia
Dok. Tokopedia

Softbro Jar Size dari Fudgybro.

“Pada Maret 2020 awal pandemi, transaksi Fudgybro mengalami kenaikan hingga 4x lipat dibandingkan masa sebelum pandemi. Bahkan selama Ramadan 2021, Fudgybro bisa menerima pesanan hingga ratusan loyang setiap harinya, meningkat 3x lipat dari bulan sebelumnya,” jelas Rayendra.

Pandemi pun mendorong Rayendra menghadirkan berbagai varian baru pada produknya.

Baca Juga: Siap Bersaing, Ini 3 Skill Penting bagi Talenta Digital ala Tokopedia

Antara lain Softbro Jar Size yang merupakan campuran potongan brownies dan es krim vanila, cookies hingga minuman cokelat.

“Lewat Tokopedia, omzet per bulan kami mencapai puluhan juta. Bahkan melalui teknologi, produk-produk Fudgybro bisa menjangkau Medan, Bali hingga Makassar,” tutup Rayendra. (*)

Editor : Yunus

Baca Lainnya