CERDASBELANJA.ID – Melonjaknya jumlah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam beberapa tahun terakhir, juga dirasakan oleh pelaku UMKM di kalangan perempuan.
Saat ini, partisipasi perempuan terhadap UMKM mencapai lebih dari 50%, bahkan menduduki angka partisipasi tertinggi di Asia Tenggara.
Semangat perempuan dalam bidang kewirausahaan juga turut diapresiasi oleh DANA. Sebagai implementasinya, DANA bahkan telah memilih lima rekomendasi UMKM lokal Danau Toba milik perempuan, dalam kegiatan Beli Kreatif Toba di Februari 2021 lalu.
Baca Juga: 5 Cara Hadapi Ramadan 2021 untuk Pelaku UMKM, Dijamin Bisnis Lancar
Hasilnya, lima perempuan pemilik usaha di Danau Toba berhasil terpilih dan mendapat sorotan khusus dalam aplikasi DANA.
Untuk menikmati langsung produk-produk UMKM terpilih dari Kawasan Danau Toba caranya cukup mudah.
Kita bisa langsung mengakses aplikasi DANA dan mengeklik banner yang mencantumkan nama kelima UMKM tersebut.
Banner tersebut bisa ditemukan pada bagian ‘Berita DANA’ di bagian bawah halaman utama.
Nantinya, pengguna akan diarahkan langsung ke kontak (WhatsApp) masing-masing UMKM.
Berikut adalah lima rekomendasi UMKM lokal Danau Toba milik perempuan yang bisa didukung langsung melalui aplikasi DANA.
Baca Juga: Kandura Studio Raup Omzet Hingga Ratusan Juta dari Alat Makan Keramik
1. Café Hollywood dan Sambal Andaliman
Rekomendasi UMKM lokal Danau Toba milik perempuan yang pertama, adalah Café Hollywood.
Café Hollywood Soposurung, menyajikan ragam hidangan makanan nasional. Termasuk hidangan khas Toba, dengan menu andalan sop buntut dan sambal andaliman.
Tidak hanya itu, Café Hollywood juga menjual sambal andaliman kemasan yang dapat menjadi buah tangan.
2. Kerajinan Ulos R&R Craft
Rekomendasi UMKM lokal Danau Toba milik perempuan yang kedua, adalah Kerajinan Ulos R&R Craft.
Arti R&R 12B Craft, diambil dari nama pemilik dan suaminya yang memiliki 12 bersaudara.
Pilihan untuk mengembangkan bisnis kerajinan tangan, didorong oleh potensi pariwisata Danau Toba yang begitu besar, terutama Ulos.
Pemilik akhirnya berfokus pada pembuatan produk kerajinan dari Ulos dan Batik Gorga Batak. Namun, terus diperbarui dengan berbagai model dan tren terkini agar dapat memikat masyarakat.
Baca Juga: Cara Dapat BLT UMKM dari Pemerintah, Ternyata Ini Syaratnya
3. Saabaas Coffee Simalungun
Rekomendasi UMKM lokal Danau Toba milik perempuan yang ketiga, adalah Saabas Coffee.
Saabas Coffee Simalungan memproduksi kopi arabika langsung di rumah produksi kopi Sinaman II dengan tetap memperhatikan kualitas, cita rasa dan proses dari hulu hingga ke hilir.
Saabas Coffee berdiri sejak 2013 dengan izin P-IRT (510120002000324) dari Pemerintah Kabupaten Simalungun. Sampai saat ini, UMKM tersebut tetap menjaga kearifan lokal dan cita rasa khas dari lahan pribadi dekat dengan perkebunan teh milik PTPN IV.
4. Sekka Craft
Rekomendasi UMKM lokal Danau Toba milik perempuan yang keempat, adalah Sekka Craft.
Sekka dalam bahasa Batak, artinya kain kecil yang dikenakan ibu-ibu (zaman dulu) sebagai pelengkap busana, seperti sapu tangan dan selendang kecil.
Sekka Craft mengangkat Mandar Balige, yaitu kain yang digunakan untuk produk Mandar (Sarung) sejak tahun 1940, sebagai bahan utamanya.
Baca Juga: Dukung Eksportir Baru, Shopee Dorong Sinergi dengan Sekolah Ekspor
Penggunaan kain Mandar Balige yang semakin sedikit dan terlupakan, mendorong pemilik usaha ini mengoptimalkan potensi Mandar Balige.
Khususnya, menjadi produk-produk suvenir kecil, meriah, terjangkau, dan fungsional seperti topi, bandana, celana pendek, tas, dekorasi rumah, dan berbagai produk lainnya.
Bahannya yang adem dan kuat, dipadu dengan corak kotak hasil produksi Balige, menjadi kekuatan Sekka Craft.
5. Senandi Wood
Rekomendasi UMKM lokal Danau Toba milik perempuan yang kelima, adalah Senandi Wood.
Kata Senandi yang berarti suara jiwa dalam bahasa Sansekerta, menjadi nama yang diangkat kedua pemilik usaha ini sejak Juni 2020.
Kedua perempuan pemilik bisnis ini, sengaja mengangkat industri ini untuk membuktikan bahwa dunia kriya tidak hanya milik laki-laki, tetapi juga milik suara jiwa perempuan.
Baca Juga: Asyik! Bantuan Untuk UMKM Akhirnya Disetujui, Ini Besaran Jumlahnya
Peluang ini diangkat saat kedua pemilik datang ke kafe di daerah Tanah Karo yang jarang menggunakan tatakan kayu.
Peluang ini makin besar mengingat di Sumatera Utara tidak ada yang memproduksi tatakan secara massal. Sejauh ini, Senandi Wood memproduksi massal tatakan gelas, asbak, dan pot bunga.
Namun, mereka juga menerima pesanan sesuai permintaan pelanggan. Kayu yang digunakan bukan hasil illegal logging, tetapi kayu asli Tanah Karo yang bisa ditanam petani setempat. (*)