CERDASBELANJA.ID – Salah satu rekomendasi skin care lokal yang menawarkan komposisi bahan alami adalah Maska Indonesia.
Maska Indonesia didirikan oleh Raditya Banyu dan Almas Hudiya pada 2019 ini, menawarkan sederet pilihan produk skin care berbahan alami.
Raditya bercerita, ia dan Almas sebelumnya merupakan pekerja di beberapa perusahaan multinasional yang berfokus di industri kecantikan.
Baca Juga: Kopi Kenangan Tanggapi Video Viral Dinda Safay yang Mengaku Dilecehkan
Jadi, keduanya memang memiliki latar belakang untuk menangani bidang kreatif suatu brand.
“Tujuan awalnya, kita ingin membuat agensi yang didedikasikan untuk menangani kebutuhan bisnis. Namun di tengah jalan saat mencari investor, mereka menyarankan agar kami membuat bisnis dan menghasilkan produk sendiri,” ujar Raditya dikutip dalam diskusi virtual, Kamis (4/3).
Setelah melalui diskusi yang cukup panjang, akhirnya Raditya dan Almas memutuskan untuk membuat produk skin care sendiri dengan konsep tertentu.
Raditya mengaku, saat itu dirinya tidak percaya diri untuk berhadapan dengan produk dari kompetitor lain.
Akhirnya, mereka memutuskan untuk membuat produk yang sederhana terlebih dahulu, seperti eye patch.
Melalui Maska Indonesia, Raditya dan Almas bertujuan untuk membuat sebuah produk yang memiliki ciri khas dan standar yang jelas. Dengan demikian, orang-orang bisa mengenali Maska karena identitasnya yang khas dan jelas.
Baca Juga: Dapat Pendanaan, Dimas Beck Siap Bawa Bisnis Kulinernya ke Mancanegara
Untuk penjualan, Maska Indonesia menggunakan platform marketplace seperti Tokopedia untuk bisa menjaring pelanggan lebih banyak.
Untuk itu, mereka mulai bergabung dengan Tokopedia pada Januari 2020. Selama bergabung dengan Tokopedia, Almas mengaku mendapatkan banyak terbantu dari segi peningkatan awareness dan penjualan.
Menurutnya, berbagai kampanye Tokopedia mempermudah Maska dalam menemukan potential customer. Sebagai hasilnya, Maska bisa meningkatkan penjualan sampai 3x lipat.
Bisnis Skin Care Maska Indonesia, Bidik Tujuan Punya Identitas Khusus
“Selama pandemi, mengingat masyarakat lebih banyak di rumah, penjualan produk kami di Tokopedia justru mengalami peningkatan signifikan,” ujar Almas.
Almas pun menyampaikan, selain membuat produk Maska semakin dikenal, berbagai kampanye dan fitur TopAds di Tokopedia juga membantu mendorong peningkatan transaksi.
“Sebagai contoh, terdapat peningkatan transaksi hampir 2x lipat pada September 2020 lalu jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya,” lanjut Almas.
Baca Juga: Kenali Jenis-Jenis Obligasi, Ada yang Dijual Negara dan Swasta
Meski kini penjualan meningkat, tetapi Almas mengaku ada tantangan tersendiri dalam mengembangkan bisnis di tengah pandemi.
Ia mengatakan, saat pandemi menyerang, Maska perlu beradaptasi dan lebih fleksibel untuk melihat kebiasaan market sekarang ini.
Untuk mengatasi hal tersebut, Maska pun mulai melakukan pendekatan kepada para pelanggannya, dengan mengusung komunikasi yang lebih friendly.
“Kami nggak bisa terus-terusan membicarakan produk atau skin care. Jadi cara mengelolanya, adalah bagaimana kita bisa sensitif dengan kondisi market saat ini atau behavior para wanita di Indonesia,” tutur Almas.
Untuk strategi di tahun 2021, Raditya mengatakan jika Maska memiliki misi yang besar. Khususnya untuk membuat konsumen bisa fokus ke local movement.
Salah satu misi yang akan dibawa Maska di tahun ini, adalah bagaimana membuat produk Maska punya tempat tersendiri untuk para targetnya.
Baca Juga: Ini Perjalanan Bisnis Gentle Hour, Berhasil Sukses di Tengah Pandemi
“Kami ingin lebih bold, terus ingin punya wider networking di tahun ini. Kami memang sering mendapat feedback bagus untuk packaging Maska, tetapi itu bukan preposisi poin yang ingin kami cari. Kami ingin orang-orang jelas tentang Maska agar kami bisa mendapat identitas yang jelas kami itu dikenal karena apa,” paparnya.
Meskipun ingin meningkatkan penjualan sampai 100%, tetapi Raditya menekankan tujuan Maska tidak selalu mengenai menaikkan tingkat penjualan.
“Tapi kami ingin punya identitas sendiri di pelanggan, agar kami tahu mereka bisa mengenal kami dari segi apa. Kami juga ingin memberi tahu kalau produk lokal kualitasnya bisa sama dengan produk luar,” tutup Raditya. (*)