Cara Siapkan Dana Pendidikan Anak dalam Setahun, Simak 5 Hal Ini!

Selasa, 02 Maret 2021 | 10:00
iStockphoto

Menyiapkan biaya pendidikan anak bisa dilakukan dengan berbagai cara, termasuk asuransi?

CERDASBELANJA.ID - Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya memperoleh pendidikan yang terbaik.

Namun biaya pendidikan anak tidaklah murah, terutama jika menyekolahkan anak di sekolah swasta.

Belum lagi masalah inflasi yang bisa menyebabkan biaya pendidikan anak mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Baca Juga: Cara Ajarkan Anak untuk Mulai Atur Keuangan Pribadi Sejak Dini

Lalu, bagaimana cara mengatur uang yang benar agar kita bisa mengumpulkan dana pendidikan anak setidaknya untuk setahun ke depan?

Dilansir dari Kompas.com, Krizia Maulana, Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) menyebut ada lima hal yang harus diperhatikan saat menyiapkan biaya pendidikan anak.

Apa saja?

1. Siapkan Sejak Hari Ini

Setiap tahun, biaya pendidikan akan terkena inflasi sekitar 15 persen. Oleh karena itu kita harus menyiapkan biaya pendidikan sejak saat ini.

Pasalnya, kalau semakin ditunda maka kita akan sulit memiliki dana pendidikan yang cukup.

Akibatnya, kita sebagai orangtua mungkin akan menyekolahkan anaknya dengan beban bunga utang yang cukup besar.

Padahal, setiap orang tua pasti sudah tahu rentang waktu yang dimilikinya, dari saat ini hingga waktu pendaftaran anaknya akan memasuki jenjang SD, SMP, SMA, hingga kuliah.

Baca Juga: Banyak Diterbitkan, Kenali Apa Itu Instrumen Investasi Obligasi

2. Berapa Dana yang Harus Disiapkan?

Meski beragam, untuk masuk ke sekolah yang bagus, kita membutuhkan uang muka dari Rp20 juta hingga Rp50 juta untuk uang pangkal. Sedangkan untuk uang bulanan bisa mulai dari Rp1,5 juta.

Jika inflasi berkisar 15 persen, dengan uang pangkal Rp 20 juta kita harus mempersiapkan uang pangkal sekolah paling tidak sebesar Rp 23 juta untuk tahun depan.

"Tambahkan juga biaya alat tulis beserta perlengkapannya, tas hingga sepatu sekolah, yang berkisar Rp 1 juta, sehingga total kita membutuhkan tak kurang dari Rp 24 juta untuk biaya sekolah tahun depan," ungkap Krizia.

3. Instrumen Investasi yang Tepat

Reksa dana pasar uang bisa menjadi pilihan. Selain fluktuasi harganya yang sangat rendah, reksa dana pasar uang imbal hasilnya cukup kompetitif dibandingkan produk konvensional seperti tabungan atau deposito.

"Keunggulan lainnya reksa dana pasar uang adalah likuid, bukan objek pajak, dan tanpa biaya, kita bebas keluar masuk tanpa dikenai biaya sepeser pun," ungkap Krizia.

Baca Juga: Kenali Apa Itu Pintek, Perusahaan Fintech Khusus di Sektor Pendidikan

4. Manfaatkan Keringanan dari Sekolah

Ada sekolah yang memberikan keringanan biaya uang pangkal dengan skema cicilan hingga periode tertentu.

Jika ada tawaran seperti itu, jangan malu untuk memanfaatkannya.

5. Disiplin dengan Tujuan

Banyak orang tua yang harus menyekolahkan anak ke sekolah swasta karena tidak diterima di sekolah negeri.

"Kuncinya adalah perencanaan cash flow yang tepat, menempatkan dana pada instrumen yang bisa melawan inflasi, dan semakin dini semakin baik, artinya supaya ada waktu untuk mengembangkan dana seoptimal mungkin," ungkap Krizia.

Untuk itu, ketahui dengan pasti, kapan anak akan sekolah atau naik ke jenjang yang lebih tinggi. Ini sangat penting, karena mempengaruhi cash flow alias arus kas rumah tangga.(*)

Editor : Yunus

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya