Cara Atur Keuangan Keluarga yang Punya Satu Sumber Penghasilan

Sabtu, 27 Februari 2021 | 21:30
Photo by Karolina Grabowska from Pexels

Cara Atur Keuangan Keluarga yang Punya Satu Sumber Penghasilan

CERDASBELANJA.ID - Banyak pasangan suami istri yang memilih untuk sama-sama bekerja.

Namun, tak sedikit pula yang suami atau istrinya saja yang bekerja.

Banyak faktor yang bisa menyebabkan salah satu pasangan menjadi pencari nafkah tunggal, mulai dari adanya PHK atau istri yang memilih fokus untuk mengurus rumah tangga.

Baca Juga: Cara Ajarkan Anak untuk Mulai Atur Keuangan Pribadi Sejak Dini

Jika didalam keluarga hanya ada satu orang pencari nafkah (single income), maka kita harus bisa pintar atur uang agar kehidupan finansial tetap stabil.

Dilansir Kontan dari keterangan resmi Lifepal, berikut ini 5 cara pintar atur uang keluarga jika hanya memiliki satu sumber penghasilan.

Apa saja?

1. Tambah target dana darurat

Keluarga dengan satu pasangan yang bekerja memiliki risiko finansial yang lebih tinggi daripada jika suami-istri bekerja.

Jika kita berada dalam kondisi itu, tambahkanlah target dana darurat.

Apabila awalnya enam kali dari pengeluaran bulanan, maka kini tingkatkan menjadi sembilan kali.

Penambahan dana darurat juga dibutuhkan jika sang pencari nafkah memiliki risiko pekerjaan yang tinggi.

Baca Juga: Tips Atur Keuangan Mona Ratuliu di Masa Pandemi: Siapkan Dana Darurat

2. Wajib punya asuransi jiwa

Asuransi jiwa sangat dibutuhkan jika sang pencari nakah tak mampu lagi bekerja.

Banyak hal yang bisa menyebabkannya, mulai dari sakit keras hingga meninggal dunia.

Jika hal itu terjadi, maka uang pertanggungan dari asuransi jiwa bisa digunakan oleh ahli waris.

3. Periksa kebutuhan asuransi kesehatan keluarga

Apabila perusahaan tempat bekerja tak memberi asuransi kesehatan, pertimbangkan untuk membeli asuransi kesehatan keluarga.

Umumnya asuransi kesehatan keluarga melindungi hingga lima orang anggota keluarga dengan pembayaran hanya satu premi.

Baca Juga: Cara Klaim Asuransi Mobil Korban Banjir, agar Tak Boros Biaya

4. Perhatikan tujuan investasi

Kita harus mencatat ulang tujuan-tujuan investasi, baik jangka pendek atau panjang.

Prioritaskanlah investasi pendidikan anak, beli rumah, dan dana pensiun.

Sementara itu, kita bisa mengesampingkan dulu keinginan-keinginan seperti beli gawai baru atau berlibur.

Ingat juga bahwa kita harus punya tujuan yang jelas jika ingin berinvestasi. Jangan tergoda hasil tinggi saja. Selain itu, berinvestasilah bukan dengan uang yang sudah dialokasikan untuk kebutuhan hidup.

5. Komitmen untuk menjaga kesehatan arus kas

Potonglah pengeluaran yang tidak bersifat wajib dan lunasi utang-utang konsumtif jangan pendek yang berbunga besar.

Selain itu, usahakan agar kita tetap memiliki nilai arus kas bersih (selisih pemasukan dan pengeluaran) minimal setara dengan 10% pemasukan. (*)

Editor : Yunus

Sumber : kontan

Baca Lainnya