Jangan Sampai Salah, Kenali Perbedaan Utang Lancar dan Utang Macet

Jumat, 05 Februari 2021 | 21:30
iStockphoto

Jangan Sampai Salah, Kenali Perbedaan Utang Lancar dan Utang Macet

CERDASBELANJA.ID – Utang merupakan kegiatan meminjam uang dari orang lain, atau kewajiban membayar kembali apa yang sudah diterima.

Utang bisa berbentuk pinjaman ke bank, cicilan, kredit dan sebagainya. Namun, sebenarnya ada dua jenis utang, yaitu utang lancar dan utang macet. Apa arti dan perbedaannya?

Melansir dari Fox Business, berikut adalah pengertian dan perbedaan dari utang lancar dan utang macet.

Baca Juga: Merdeka Finansial dengan 5 Cara Tepat Terbebas dari Belenggu Utang

1. Utang Lancar

Apa itu utang lancar? Umumnya, utang dapat dianggap baik atau lancar jika membantu atau menguntungkan kita secara positif.

"Utang lancar adalah utang yang meningkatkan kekayaan bersih kita dan/atau akan memberikan keuntungan bagi kita di masa depan," ujar Akuntan Publik Bersertifikat dan Pendiri Nomad Tax Krystal Pino.

Namun, penting untuk diperhatikan bahwa utang lancar dapat berubah menjadi utang macet jika tidak dikelola dengan baik.

Misalnya, terlambat membayar atau gagal membayar utang lancar. Hal ini tentunya dapat berdampak negatif pada nilai kredit kita jika ditagih sebagai utang macet.

Beberapa contoh utang lancar adalah hipotek. Hipotek adalah kredit yang diberikan atas dasar jaminan berupa benda tidak bergerak.

Sering kali, hipotek juga dianggap sebagai utang lancar karena melekat pada aset tertentu, yaitu rumah atau properti.

Baca Juga: Ini 4 Cara Mudah agar Cepat Kaya, Hanya Perlu Hapus Aplikasi

"Hipotek umumnya memiliki suku bunga rendah dan jangka panjang. Utang ini memungkinkan pembayaran bulanan yang dapat dikelola," kata Pino.

Pino melanjutkan, “Selain itu, bunga hipotek juga dapat dikurangkan dari pajak dan idealnya nilai rumah kita akan meningkat seiring waktu, serta berujung menghasilkan laba atas investasi kita."

Beberapa utang lain yang dapat dibilang sebagai utang lancar adalah pinjaman bisnis. Apalagi, jika dengan mengambil pinjaman ini bisa memungkinkan kita untuk mengukur dan meningkatkan keuntungan.

Kemudian, pinjaman mobil atau pinjaman pribadi untuk membayar utang medis, juga dapat dianggap utang lancar atau netral, tergantung pada tingkat bunga yang kita bayarkan.

2. Utang Macet

Apa itu utang macet? Utang macet adalah kebalikan dari utang lancar dalam arti kemungkinan tidak ada imbalan atau manfaat jangka panjang saat mengajukan utang tersebut.

Tingginya tingkat bunga yang kita bayarkan untuk utang macet ini, juga dapat menjadikannya pilihan yang buruk apabila kita ingin mengajukan pinjaman.

Baca Juga: Perencana Keuangan: Ini 3 Kesalahan yang Selalu Dilakukan Orang Kaya

Beberapa contoh utang macet adalah kartu kredit, pinjaman angsuran, serta pinjaman pribadi.

Kartu kredit dapat dianggap sebagai utang macet jika memiliki tingkat persentase bunga tahunan yang tinggi.

Jika kita membayar bunga 15% sampai 20% atau lebih, khususnya untuk hal-hal yang tidak memiliki nilai dalam jangka panjang, seperti makan malam di luar, maka itu adalah contoh utama dari utang macet.

Pinjaman angsuran seperti pinjaman gaji atau pinjaman beragunan, juga dapat ditambahkan ke kategori utang macet.

Meskipun jenis pinjaman ini mudah diajukan, tetapi utang ini dapat menjadi pilihan termahal untuk diajukan.

Ini karena, pinjaman angsuran memiliki biaya pengganti yang sangat tinggi.

Baca Juga: Tips Menjadi Sukses ala Raditya Dika, Jangan Mudah Terjebak Lingkungan

Di sisi lain, pinjaman pribadi dapat berada di antara utang lancar dan utang macet.

Sebagai contoh, pinjaman pribadi berbunga rendah untuk merenovasi rumah kita dan meningkatkan nilainya adalah utang lancar.

Sebaliknya, mengajukan pinjaman pribadi dengan bunga tahunan tinggi untuk berlibur, akan menjadi utang macet. (*)

Editor : Yunus

Sumber : Fox Business

Baca Lainnya