CERDASBELANJA.ID – Di masa pandemi ini, ada banyak pelaku usaha yang melakukan shifting bisnisnya dari offline menuju online.
Hal ini tentu saja dilakukan agar bisnis bisa tetap berjalan, sekaligus menjaring target pasar baru. Salah satu pelaku usaha yang melakukan shifting bisnis adalah Dimsum 49.
Dimsum 49 ini, sejatinya adalah supplier dimsum di bawah nama PT Empat Sembilan Nusantara Muda yang berbasis di Kota Bekasi.
Begitu masuk marketplace, bisnis Dimsum 49 mulai diserbu ribuan reseller.
Baca Juga: Terdampak Pandemi, Bisnis Mad Bagel Tumbuh 270% dalam 6 Bulan
Dimsum sendiri merupakan istilah bahasa Kantonis yang berarti "makanan kecil".
Biasanya, dimsum dimakan sebagai sarapan atau sarsi.
Dimsum terdiri atas berbagai macam penganan kecil-kecil yang biasanya merupakan makanan bersama teh. Beberapa makanan yang termasuk ke dalam dimsum adalah bakpao, siomai, fung zau, dumpling, hakau, gyoza, serta xiaolongbao.
Pemilik bisnis Dimsum 49 ini adalah Muhammad Kautsar. Dia mulai berbisnis sejak tahun 2015 dengan berjualan siomai.
Kemudian, Kautsar mulai mengembangkan usahanya dengan mendirikan Dimsum 49 di tahun 2017.
Kautsar mengatakan, awalnya dia berjualan dimsum ini di beberapa acara bazar.
Baca Juga: Pernah Rugi Miliaran, Teuku Wisnu Kini Berhasil Bangun Kerajaan Bisnis
Kemudian, dia mulai mencoba melakukan shifting bisnis ke online setelaah melihat pangsa pasar yang bagus. Salah satunya melaui marketplace Tokopedia.
“Akhirnya saya mencoba berjualan dimsum di Tokopedia, ternyata pembelinya banyak. Kami juga melihat statistik toko, ternyata permintaan dimsum itu banyak,” ujar Kautsar dikutip dalam diskusi virtual, Rabu (3/2).
Dikarenakan permintaan online membludak, maka Kautsar akhirnya mencoba untuk membuat dimsum sendiri.
Kautsarmelihat, saat itu penjual dimsum masih sangat sedikit. Selain itu, kebanyakan dimsum yang dijual masih belum sesuai dengan ekspektasi pelanggan.
Untuk itu, Kautsar mencoba untuk membuat dimsum yang besar-benar sesuai dengan ekspektasi pelanggan.
“Biasanya dimsum ini kan lebih ke arah chinese food, rasanya gurih. Nah kami coba modifikasi rasanya, dari yang gurih kami coba gurih manis, gurih asin dan sebagainya,” papar Kautsar.
Baca Juga: Pemilik Usaha, Simak Tips untuk Memulai Bisnis Baru ala Mad Bagel
Saat pandemi melanda, Kautsar memutuskan bergabung ke Tokopedia Nyam. Ini dilakukan agar pelanggan bisa dengan mudah menemukan produk Dimsum 49.
Setelah bergabung ke Tokopedia Nyam pada September 2020, Kautsar merasakan perbedaan yang sangat besar dari sisi penjualan.
“Dari sisi sales, kami naik kurang lebih 90% atau hampir dua kali lipat,” ungkapnya.
Populernya produk Dimsum 49 ini kemudian bertambah lagi, setelah Dimsum 49 mendapatkan review dari chef muda William Gozali.
Berkat review tersebut, Dimsum 49 berhasil menyabet lebih banyak keyakinan dan kepercayaan dari masyarakat luas.
Selain peningkatan penjualan, Dimsum 49 juga berhasil memberikan lapangan pekerjaan bagi 200 karyawan baru.
Baca Juga: Rekomendasi Bagel Asal Indonesia, Mad Bagel Kaya Rasa dan Lebih Chewy
Dimsum 49 juga mencatat peningkatan jumlah reseller menjadi sebanyak 3.000 orang yang tersebar di kurang lebih 20 kota di seluruh Indonesia.
Mayoritas reseller ini adalah ibu rumah tangga dan karyawan yang terdampak pandemi.
Saat ini, Dimsum 49 mampu memproduksi lebih dari satu juta produk dimsum setiap harinya. (*)