Bangkit Saat Pandemi, Cottonology Kebanjiran Order untuk Produk Bokser

Selasa, 29 Desember 2020 | 13:10
instagram.com/cottonology/

Bangkit Saat Pandemi, Cottonology Kebanjiran Order untuk Produk Bokser

CERDASBELANJA.ID – Pandemi Covid-19 memang mengubah banyak hal, termasuk dalam cara berpakaian.

Pada saat hampir semua orang lebih banyak beraktivitas dari rumah, maka kebutuhan akan baju yang nyaman dan santai pun meningkat.

Melansir dari Kompas.com, merek busana siap pakai Cottonology kini kembali bangkit setelah sempat mengalami penurunan penjualan di awal masa pandemi.

Baca Juga: Asyik, Investasi Emas Online di Tokopedia Berhadiah Voucher Diskon

Bahkan saat ini Cottonology mengantongi omzet berlipat setelah banting setir menjual celana bokser.

Cottonology, merek asal Bandung yang selama ini lebih banyak menjual kemeja pria, kini kebanjiran permintaan akan celana bokser yang nyaman untuk di rumah.

Pendiri Cottonology Carolina Danella mengatakan, produk celana tidur ini sebenarnya sudah diproduksi sebelum pandemi.

“Waktu itu kami memang ingin membuat produk baru, karena penjualan kemeja sudah bagus. Sejak awal kami tidak menduga celana bokser ini akan booming,” kata Olin dalam wawancara dengan Kompas Lifestyle secara virtual.

Menurut Olin, meskipun saat ini ada pandemi ternyata daya beli konsumen tidak terlalu menurun, tetapi memang ada pergeseran.

“Kalau dulu kita membeli baju baru untuk hangout, sekarang yang dibeli baju-baju rumah,” papar Olin.

Baca Juga: Investasi Tas Branded Bisa Saingi Investasi Emas, Apa Sekarang Tepat?

Ia mengatakan, sejak pandemi penjualan bokser dari Cottonology mengalami peningkatan hingga dua kali lipat.

Ia pun sampai menambah tenaga penjahit dengan memberdayakan masyarakat sekitar.

“Sebelum pandemi, kami punya penjahit kurang lebih 10 orang. Sekarang sejak ada peningkatan pembelian, jadi dua kali lipat. Kami mengajarkan pada tetangga sekitar untuk menjahit sesuai standar kami,” katanya.

Sama seperti wirausaha fashion lain, ia pun mengaku sempat memproduksi masker di awal pandemi agar bisnisnya dapat bertahan.

Olin mengaku Cottonology berani bersaing dengan merek fashion dari luar negeri, karena memberikan produk berkualitas tinggi.

“Semua produksi kami handle sendiri, mulai dari benang, warna yang pewarnanya kami impor dari Jepang, hingga jadi kain dan dijahit. Kami bisa mengontrol kualitas produk,” paparnya.

Baca Juga: Ini 3 Tips Investasi Tas Branded Agar Mendatangkan Keuntungan

Cottonology yang didirikan tahun 2017 ini merupakan bagian dari PT GM Textile, perusahaan yang telah berdiri di Indonesia lebih dari 60 tahun dengan berfokus pada produksi kain tenun.

Harga celana bokser berbahan katun yang ditawarkan Cottonology berkisar dari Rp75.000 – Rp200.000, sedangkan untuk kemeja mulai dari Rp90.000.

“Bagi kami, bisnis berarti menjaga kepercayaan. Kami ingin agar terus kembali membali produk kami dan itu terbukti, bounce rate kami sekitar 60%,” katanya.

Dengan menyasar kelompok mahasiswa hingga dewasa muda, Cottonology menawarkan busana dengan desain yang simple tetapi tetap mengikuti gaya dan nyaman dipakai.

Saat ini, Cottonology memiliki tim desain yang terdiri atas tiga orang.

“Kami tidak menggunakan motif yang heboh. Justru yang laku itu kemeja dan jaket warna-warna polos,” katanya.

Baca Juga: Bisnis Alat Makan Keramik, Carramica Raup Omzet Ratusan Juta Rupiah

Untuk memasarkan produknya, Cottonology bekerja sama dengan toko-toko busana ritel dan juga online.

“Selama pandemi hampir sebagian besar penjualan lewat online. Kami bahkan mendapat penghargaan dari Shopee sebagai satu dari lima brand lokal dengan penjualan terbaik,” ungkap Olin.

Tidak hanya itu, Cottonology juga berhasil masuk sebagai produk lokal dengan penjualan tertinggi di beberapa platform penjualan online lainnya.

Setelah sukses memosisikan diri sebagai merek busana pria, kini Cottonology sedang bersiap memperluas pasar ke busana wanita dan anak-anak.

“Untuk produk pria pun kami menambah lini dengan penjualan aksesori seperti tas dan juga parfum,” pungkasnya.

Penjualan produk busana pria menurutnya saat ini sudah kembali stabil seiring dengan dilonggarkannya PSBB.

“Item busana yang sudah mengalami peningkatan adalah penjualan outer atau jaket,” kata Olin. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kantongi Omzet Berlipat dengan Jual Bokser Saat Pandemi".

Editor : Yunus

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya