Cara Menabung Rutin Selama Ramadhan, Saatnya Kurangi Alokasi Jajan

Siapa yang suka menunggu waktu berbuka puasa sambil melihat-lihat produk di e-commerce? Hal yang tampak biasa ini, ternyata bisa membuat kita jadi impulsif karena bisa menuntun kita ke lapar mata.

Untuk itu, kita perlu berhati-hati dengan yang satu ini karena bisa menjebak dan berujung membuat kita membeli hal yang tidak kita butuhkan. Di bulan yang baik ini, ada baiknya kita mencoba bulatkan niat dan teguhkan hati, kalau puasa tidak hanya menahan lapar dan haus.

Namun, lebih dari itu, cobalah untuk menahan godaan dari hal-hal yang sifatnya hanya lapar mata. Misalnya belanja banyak makanan takjil karena tampilannya yang menggiurkan. Padahal, saat berbuka kita tidak akan menghabiskan makanan sebanyak itu, kan.

3. Saving Challenge Ramadhan

Cara menabung rutin selama Ramadhan yang terakhir adalah mengikuti saving challenge Ramadhan dari Bibit. Hal ini, bisa menambah keseruan dalam menambah tabungan selama Ramadhan agar tidak hanya sekadar wacana.

Berikut adalah ilustrasi beberapa menu jajanan yang bisa kita alihkan untuk mengikuti Saving Challenge Ramadhan dari Bibit. Aturan mainnya, anggap saja kita tetap mengeluarkan uang seharga menu tersebut.

Dok. Bibit

Saving Challenge Ramadhan dari Bibit

Namun, uang pengeluaran tersebut bisa kita alihkan menjadi investasi dengan menabung atau membeli reksa dana di aplikasi Bibit. Jika bisa konsisten sebulan penuh, dengan jenis dan harga makanan di atas, kita punya tambahan uang tabungan Rp744 ribu selama bulan Ramadhan.

Perlu diingat, bahwa jumlah pengeluaran setiap orang akan berbeda-beda. Jadi, tabungan kita selama Ramadhan juga tidak akan sama antara satu dan yang lain.

Meski demikian, inti dari Saving Challenge Ramadhan ini adalah bukan seberapa besar uang yang bisa kita kumpulkan, tetapi bagaimana kita bisa memanfaatkan momen puasa ini untuk tetap konsisten menabung.

Itulah beberapa cara menabung rutin selama Ramadhan ala Bibit. Hanya dengan menahan keinginan jajan, kita sudah bisa menabung lebih banyak dari dugaan. (*)