Overposition dapat menyebabkan loss atau kerugian besar, sedangkan cut loss bisa memberikan unlimited loss.
Lalu bagaimana cara mengatur psikologi trading?
Untuk mengendalikan psikologi trading, kita harus mengetahui profil risiko diri kita sendiri.
Ada sebuah rumus yang dapat digunakan untuk mengetahui profil risiko kita seperti apa:
Risk Required + Risk Tolerance + Risk Capacity = Risk Profile
Dari sana akan ketahuan jenis profil risiko apa yang kita miliki. Profil risiko sendiri terbagi menjadi tiga, yaitu konservatif, moderat, dan agresif.
Setelah mengetahui profil risiko, trader juga bisa mengelola emosi saat trading dengan membuat position sizing.
Position sizing adalah menentukan porsi trading, termasuk trading saham, dalam hal memanajemen risiko dan peluang yang bisa dicapai.
Baca Juga: Bersama FinanSiap, Gopay Dorong Anak Muda Canggih Kelola Keuangan
Porsi yang ditentukan meliputi jumlah lot, pilihan pasangan mata uang, besaran modal dalam sekali transaksi.
Juga batas kerugian yang dapat ditolerir beserta perbandingannya terhadap profit yang bisa dicapai.
Terakhir, Rizqi mengatakan kalau kita mengedepankan emosi itu bukan trading melainkan spekulasi semata.