Bumbu khas Indonesia ini beracun jika mentah, dan perlu difermentasi sebelum dikonsumsi.
"Prosesnya yaitu buah kluwek digiling dengan bahan dan rempah-rempah lain, sehingga memberikan hidangan rasa asam dan menimbulkan warna hitam gelap yang unik," tulis TasteAtlas.
Diketahui, asal muasal hidangan tersebut diyakini dari kota Surabaya, ibu kota Jawa Timur.
Rawon utamanya disajikan sebagai hidangan tradisional, tetapi kuliner ini segera menjadi favorit di kalangan bangsawan dan dengan cepat tumbuh dalam popularitas.
Kini, rawon dapat dengan mudah ditemukan di menu-menu di banyak restoran tradisional Indonesia. Biasanya rawon disajikan bersama nasi putih, telur asin, taoge, dan sambal.
Baca Juga: Berburu Makanan Unik Khas Pulau Jeju di Korea, Hanya 11 Ribu Won
Harga rawon yang dijual di pasaran pun beragam, mulai dari belasan sampai puluhan ribu. Tergantung restoran dan daerah yang menjualnya.
Saat ini, kita bisa menemukan penjual rawon tidak hanya di Jawa Timur saja, tetapi di berbagai kota dengan cita rasa yang tetap khas.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal Rawon, Kuliner Jawa Timur yang Disebut Sup Terenak Se-Asia Versi TasteAtlas". (*)