Tidak lama, Tonny kemudian beralih haluan menjadi pedagang suku cadang motor.
Namun, usahanya mulai kembali surut ketika tahun 2014 mulai banyak bermunculan kompetitor importir yang mendatangkan suku cadang dengan harga yang lebih murah.
Dikarenakan hanya memiliki sisa modal yang terbatas hanya sebesar Rp1,2 juta, Tonny kemudian ia mencoba menjual gitar.
Saat awalnya mencoba tiga buah gitar, tidak lama gitar tersebut laris dibeli oleh pelanggan. Mulai dari situ, Tonny kemudian mencoba untuk membeli stok gitar yang lebih banyak.
Alhasil, pada hari pertama ia memulai usaha barunya, Tonny berhasil menjual sebanyak 36 unit gitar. Tonny pun membagikan beberapa kiat saat memulai bisnis gitar ini.
“Pertama, saat saya mau memulai bisnis dulu, itu saya nggak mau menyerah. Kedua, jangan sampai kita malu. Ketiga, kita harus punya target. Apa sih yang mau kita capai ke depannya?” tegas Tonny.
Saat ini, Tonny tidak hanya membuka toko gitar yang sukses, tetapi toko yang dengan bangga membawa tajuk “Guitar Original Indonesia”.
RMG Shop milik Tonny merupakan salah satu distributor dari musik rock. Tidak hanya menjual gitar, toko ini juga melayani pembelian aksesori, spare part, serta servis gitar.
Kisah Tonny menggambarkan besarnya manfaat teknologi digital bagi para pelaku UMKM, mulai dari e-commerce hingga pembayaran nontunai seperti yang dapat dilakukan melalui OVO.
Ke depannya, OVO akan terus memperluas dan mempermudah layanannya agar bisa lebih banyak membantu pelaku UMKM di Indonesia. (*)