4 Tips Membuat Rencana Keuangan Realistis, Tentukan Waktu Belanja!

Senin, 21 November 2022 | 22:00
instagram.com/digibankid

Catat apa saja tips membuat rencana keuangan realistis agar tidak boros belanja.

CERDASBELANJA.ID – Saat membuat rencana keuangan rumah tangga atau belanja, kita kerap dihadapkan dengan banyaknya pengeluaran tidak terduga.

Tidak jarang banyak orang yang gagal untuk konsisten dengan rencana keuangan yang sudah dibuat. Entah karena kebutuhan rumah tangga, atau kebutuhan mendesak lainnya. Namun, jika kita tidak konsisten dengan rencana keuangan, akibatnya pos pengeluaran belanja lainnya akan terganggu.

VP, Bancassurance Business and Development Manager Bank DBS Indonesia Rahma Mulyani menjelaskan, situasi tersebut kerap terjadi karena banyak orang yang mengira masalah keuangan akan teratasi, hanya dengan membuat budgeting saja.

Padahal, kata Rahma, membuat budget plan bukan hanya tentang menulis angka-angka untuk membatasi pengeluaran saja.

“Namun, kita juga harus mencocokkan angka tersebut agar realistis dengan kebiasaan pengeluaran dan juga kemampuan pendapatan kita,” ujar Rahma dalam unggahan Instagram @digibankid, dikutip Senin (21/11).

Rahma menjelaskan, ada beberapa tips membuat rencana keuangan yang realistis agar bisa konsisten dan berjalan sesuai rencana yang sudah ditetapkan sebelumnya.

1. Kenali Kebiasaan Finansial

Menurut Rahma, membuat rencana tanpa mengetahui kebiasaan dan kesalahan pada finansial kita bisa berujung sia-sia.

Untuk itu, kita harus bisa menganalisis pengeluaran sehari-hari. Kita juga perlu mengetahui pos-pos mana saja yang berisiko untuk menghabiskan uang lebih banyak, seperti belanja keinginan, entertainment, atau pesan makanan online.

“Selain itu, kebiasaan-kebiasaan buruk finansial seperti telat bayar tagihan atau takut mengecek e-statement kartu kredit juga harus kita perhatikan agar bisa diperbaiki ke depannya,” kata Rahma.

2. Ubah Kebiasaan Belanja

Setelah mengetahui kesalahan-kesalahan finansial yang selama ini kita miliki, saatnya kita mulai refleksi diri dan membenahi diri.

Hal ini, bisa dimulai dari menjadwalkan waktu belanja yang lebih teratur, misalnya bulanan, dua mingguan, atau melihat kembali dan menghentikan subscription yang tidak diperlukan.

Baca Juga: Manulife dan Bank DBS Luncurkan MiFirst Life Protector, Belanja Premi Cuma Rp50 Ribu

Kita juga bisa mulai lebih disiplin membayar tagihan, dengan cara mengaktifkan pengingat tiga hari sebelum jatuh tempo.

Tidak kalah penting, siapkan juga sinking fund atau anggaran keuangan khusus untuk memenuhi kepentingan di masa mendatang untuk pembayaran berkala kita, seperti sewa rumah atau bayar pajak kendaraa.

“Ini karena, biasanya pembayaran berkala membutuhkan uang yang tidak sedikit, jika tidak dipersiapkan dari jauh-jauh hari, ada kemungkinan kita malah kewalahan saat jatuh temponya datang,” jelas Rahma.

3. Pilih Metode dan Alat Perencanaan Keuangan yang Memudahkan

Rahma melanjutkan, jika selama ini budgeting plan tidak berjalan dengan baik, mungkin kita salah memilih metodenya.

Untuk itu, sangat penting mencari metode yang paling ramah untuk finansial kita. Pastikan untuk tidak memaksakan atau sekadar ikut-ikut orang lain. Rahma menjelaskan, ada beberapa metode budgeting yang bisa kita coba.

Pertama, zero-based budgeting yang mana kita mengalokasikan semua kita pendapatan yang telah dikurangi pengeluaran untuk sebuah atau beberapa tujuan keuangan, sehingga tidak ada yang tersisa sampai kita mengantongi pendapatan lagi.

Kedua, cash envelope budgeting system yang mana kita membagikan uang ke beberapa pos untuk membatasi pengeluaran. Mulai dari tabungan, hingga uang untuk beli kopi semua harus kita jatahkan baik-baik.

Ketiga, aturan 50/30/20. Bagi masyarakat yang awam, sistem budgeting ini memisahkan 50% pendapatan untuk kebutuhan, lalu 30% untuk keinginan, dan 20% sisanya untuk tabungan masa depan.

Keempat, adalah weekly budgeting yang mana kita mencatatkan pengeluaran setiap minggunya. Jadi setelah kita mendapatkan uang, kita langsung membaginya menjadi empat kebutuhan agar pengeluaran lebih terkontrol.

Menurut Rahma, metode ini paling sering diterapkan karena orang-orang merasa lebih mudah mengontrol pengeluaran per minggu dibandingkan per bulan.

Jika sudah menemukan metode yang tepat, cari alat berupa produk atau fitur keuangan yang bisa membantu kita konsisten dengan rencana keuangan.

“Melalui aplikasi digibank by DBS, dalam satu aplikasi kita bisa memenuhi berbagai tujuan keuangan dengan ketersediaan produk yang lengkap dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Mulai dari bertransaksi sehari-hari, berinvestasi agar kekayaan makin tumbuh, hingga mengajukan kartu kredit dan pinjaman agar tekstur agar cashflow tetap terjaga,” jelas Rahma.

Baca Juga: Cara Cerdas Memiliki Kartu Kredit untuk Penghasilan Rp3 Jutaan, Harus Bijak Atur Keuangan Belanja

4. Lakukan Evaluasi

Terakhir, kita perlu rutin melakukan evaluasi dan mengembangkan finansial kita. Tetapkan waktu yang rutin untuk mengevaluasi bagaimana budgeting plan kita berjalan.

Jika kita sudah kita konsisten, saatnya kita mengembangkan finansial dengan investasi. Gunakan beragam fitur atau aplikasi keuangan yang bisa memudahkan kita mencapai tujuan ini.

Untuk mengembangkan rencana investasi ini, kata Rahma, kita bisa menggunakan fitur goal calculator di aplikasi digibank by DBS. Tidak hanya bisa memudahkan menghitung berapa investasi yang dibutuhkan, kita juga bisa mendapatkan apa saja produk investasi yang direkomendasikan.

“Selain itu, kita pun bisa menggunakan fitur product comparison yang mana kita bisa membandingkan masing-masing instrumen investasi yang disesuaikan dengan profil risiko kita,” tutup Rahma. (*)

Editor : Yunus

Baca Lainnya