Daftar Harga Sembako Awal Juni, Harga Cabai dan Daging Naik Lagi!

Rabu, 01 Juni 2022 | 11:00
Pixabay

Ilustrasi cabai

CERDASBELANJA.ID – Pada awal bulan Juni 2022 ini, harga rata-rata sembilan bahan pokok (sembako) nasional mengalami peningkatan.

Beberapa komoditas yang terus mengalami kenaikan harga adalah cabai, tepung terigu, daging ayam, sampai telur.

Berdasarkan data per tanggal 31 Mei 2022, harga rata-rata sembako di Indonesia mulai mengalami kenaikan lagi.

Sangat sedikit harga produk sembako yang masih stabil atau turun. Mayoritas dari bahan pokok, menunjukkan tren kenaikan harga.

Jika ingin belanja bulanan, simak dulu daftar harga rata-rata sembako nasional per tanggal 31 Mei 2022.

- Harga beras premium turun tipis jadi Rp12.400/kg.

- Harga beras medium naik tipis jadi Rp10.500/kg.

- Harga gula pasir stabil di Rp14.700/kg.

- Harga minyak goreng curah juga stabil di Rp16.500/lt.

Baca Juga: Shopee Ungkap Rekomendasi Parfum Amanda Manopo dengan Wangi Eksotis Tahan Lama, Harganya Bukan Kaleng-kaleng!

- Harga minyak goreng kemasan sederhana naik tipis menjadi Rp23.200/lt.

- Harga minyak goreng kemasan premium turun tipis jadi Rp25.700/lt.

- Harga kedelai impor tetap stabil di Rp14.100/kg.

- Harga tepung terigu turun tipis jadi Rp11.600/kg.

- Harga daging sapi paha belakang stabil di Rp135.900/kg.

- Harga daging ayam ras naik tipis jadi Rp37.300/kg.

- Harga telur ayam ras juga naik menjadi Rp28.600/kg.

- Harga cabai merah besar tembus Rp51.600/kg.

- Harga cabai merah keriting pun naik jadi Rp51.200/kg.

Baca Juga: Neo Coffee Hadirkan Kemasan Baru dalam Kampanye #JalaniCaraGue dengan Harga Tetap Sama, Bisa Dibeli di Tokopedia hingga Shopee

- Harga cabai rawit merah naik tajam menjadi Rp61.400/kg.

- Harga bawang merah tetap stabil di Rp42.100/kg.

- Harga bawang putih honan turun jadi Rp29.200/kg.

Pantauan harga dan ketersediaan stok ini dilakukan setiap hari oleh Kemendag untuk menjaga harga barang kebutuhan pokok.

Data tersebut bersumber dari 216 pasar rakyat di 90 kabupaten dan kota di 34 provinsi yang dilakukan oleh kontributor dari dinas yang membidangi perdagangan. (*)

Editor : Presi

Baca Lainnya