6 Kebiasaan Pengelolaan Keuangan yang Harus Dihindari ala Jenius, Wajib Catat!

Sabtu, 14 Mei 2022 | 14:00
jenius.com

Kebiasaan keuangan toxic

CERDASBELANJA.ID – Di dalam pengelolaan keuangan, tidak dimungkiri kita sering kali melakukan berbagai hal yang malah membuat kantong boncos.

Bukannya berhemat, pengelolaan keuangan yang salah malah bisa berakibat pada minusnya kondisi keuangan kita.

Untuk itu, kita perlu menghindari berbagai kebiasaan pengelolaan yang salah agar tabungan tetap aman.

Sebagai panduan, Jenius membagikan beberapa kebiasaan pengelolaan keuangan toxic yang wajib dihindari.

Sering kali, kita tidak sadar bahwa cara ini bisa merugikan diri sendiri dan menimbulkan kebiasaan tidak sehat.

Mengutip dari Blog Jenius, berikut adalah beberapa kebiasaan pengelolaan keuangan yang harus dihindari agar keuangan tetap sehat.

1. Belanja Secara Impulsif

Kebiasaan pengelolaan keuangan yang harus dihindari pertama, adalah belanja secara impulsif. Khususnya, ketika momen hari belanja online nasional (harbolnas) tiap tanggal kembar seperti 11.11 dan 12.12.

Sering kali, kita menjadi lapar mata dan ingin beli semua dengan alasan “mumpung diskon” padahal kita juga tidak terlalu membutuhkan barang tersebut. Untuk menghindari pembelian yang terlalu impulsif, kita bisa bikin aturan buat diri sendiri.

Baca Juga: Cara Atur Keuangan ala Idol Korea dengan Menerapkan 6 Prinsip Ini, Ternyata Jungkook BTS Gemar Investasi

Contohnya, kita hanya bisa membeli barang-barang yang ada dalam wishlist, berisi daftar barang yang memang kita butuhkan atau cita-citakan sejak lama.

Jika ada barang yang kita inginkan, tunggu 24 jam sebelum memutuskan untuk membelinya karena siapa tahu hanya emosi atau nafsu sesaat kita yang menginginkan barang tersebut.

2. Bergantung pada Kartu Kredit

Kebiasaan pengelolaan keuangan yang harus dihindari kedua, adalah terlalu bergantung pada kartu kredit untuk belanja sehari-hari.

Kartu kredit memang memberikan kemudahan bertransaksi tanpa perlu membawa uang tunai.

Selain itu, ada banyak promo menarik juga point rewards bagi penggunanya.

Namun, kita harus bijak dan hati-hati dalam menggunakan kartu kredit, agar tidak jadi beban finansial di kemudian hari.

Prinsip utamanya, jadikan kartu kredit sebagai alat pembayaran, bukan untuk berutang. Kemudian, jangan biasakan membayar minimum payment aja.

Pasalnya, tiap kita memutuskan untuk bayar minimum payment, maka kita berpotensi terkena bunga yang berlipat tiap bulan dan secara tidak sadar hal ini akan membuat kita terus-terusan menimbun utang.

Baca Juga: 5 Cara Belanja Sembako Hemat Setelah Lebaran, Bisa Selamatkan Kantong!

3. Membandingkan Keuangan Sendiri dengan Orang Lain

Kebiasaan pengelolaan keuangan yang harus dihindari ketiga, adalah selalu membandingkan keuangan sendiri dengan orang lain.

Seringnya, saat kita melihat teman punya gadget atau barang baru, rasanya kita ingin beli juga agar tidak ketinggalan tren, meski uangnya tidak ada.

Membandingkan kondisi keuangan diri sendiri dengan orang lain, ternyata bisa berdampak besar pada kebiasaan finansial kita.

Gadget atau berbagai produk terbaru sebenarnya tidak bisa mengukur tingkat kesuksesan seseorang. Memenuhi gaya hidup mewah sama dengan orang lain, malah bisa jadi bumerang. Bisa-bisa, kita tidak punya tabungan atau bahkan rela berutang biar tetap keren.

Selalu ingat, membandingkan-bandingkan tidak bakal ada habisnya. Maka dari itu, ini saatnya untuk mengubah mindset kita.

Jadikan kondisi orang lain sebagai motivasi, bukan kompetisi. Motivasi inilah yang bisa membantu kita bekerja lebih maksimal demi mencapai tujuan yang dicita-citakan.

4. Menabung Hanya dari Uang Sisa

Kebiasaan pengelolaan keuangan yang harus dihindari keempat adalah menabung hanya dari uang sisa gaji. Hindari kebiasaan ini dan segera ubah dengan menyisihkan uang tabungan segera setelah menerima gaji.

Baca Juga: Promo Nonton di Cinema XXI, Bayar Pakai Gopay Dijamin Hemat Rp20 Ribu

Berdasarkan saran para perencana keuangan, kita bisa menyisihkan minimal 10%-20% dari total pemasukan untuk ditabung. Tentu saja angka ini bisa lebih besar, tergantung besar-kecilnya kebutuhanmu dan strategi budgeting yang kita gunakan.

Kita juga bisa memanfaatkan fitur Dream Saver Jenius BPTN, untuk membantu kita rutin menabung setiap bulan. Melalui Dream Saver, kita bisa mengatur sendiri jumlah setoran autodebet dan periode menabung. Jadi, kita tidak akan lupa untuk menabung setiap bulannya.

5. Sering Melakukan Self-reward

Kebiasaan pengelolaan keuangan yang harus dihindari kelima adalah sering memberikan self-reward untuk diri sendiri. Self-reward memang baik sebagai bentuk penghargaan untuk diri sendiri atas kerja keras yang sudah dilakukan.

Misalnya, ketika kita berhasil menyelesaikan skripsi atau proyek besar, tidak ada salahnya menghadiahi diri sendiri makanan favorit atau barang idaman.

Sayangnya, banyak orang yang melakukan self-reward secara terus menerus hingga tidak jelas juntrungannya.

Self-reward cukup penting untuk menjaga kesehatan mental dengan lebih menyayangi diri sendiri, tetapi jangan sampai terjebak konsep yang salah. Lakukan self-reward secara moderat agar tidak kebablasan .

6. Tidak Membuat Budgeting

Kebiasaan pengelolaan keuangan yang harus dihindari keenam adalah tidak membuat budgeting.

Baca Juga: Rekomendasi Restoran yang Sajikan Thail Food, Coba Greyhound Cafe

Banyak orang tidak membuat budgeting semata-mata karena belum terbiasa. Jadi sejak awal, tanpa dicoba praktikkan, sudah muncul asumsi-asumsi negatif seperti budgeting sangat membatasi hidup.

Namun, jangan sampai salah, budgeting justru perlu dibuat setiap bulan agar semua kebutuhan terpenuhi dengan baik sesuai porsinya.

Hanya dengan punya kebiasaan ini, harapannya hidup kita justru lebih relaks karena budget untuk masa kini dan masa depan sudah terencana dengan baik.

Sebagai contoh, kita bisa menggunakan metode budgeting 50/30/20 ala Elizabeth Warren. Metode ini, merekomendasikan kita membagi pengeluaran ke dalam 3 pos berbeda, yakni 50% untuk kebutuhan, 30% untuk keinginan, dan 20% untuk tabungan. (*)

Editor : Presi

Sumber : Jenius

Baca Lainnya