Kisah Arisan Online dengan Kerugian Hingga Miliaran Terjadi Lagi, Korban: Mungkin untuk Biaya Healing

Rabu, 11 Mei 2022 | 10:00
KOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati

Korban arisan online fiktif.

CERDASBELANJA.ID – Kisah kasus arisan online dan lelang fiktif kembali terjadi.

Kali ini kerugiannya diduga mencapai Rp2 miliar.

Seperti dilansir dari Kompas.com, salah satu korbannya seorang ibu rumah tangga yang memiliki tiga anak balita, Retno Jumiyati (31) warga Boyolali, Jawa Tengah.

Dia jadi salah satu diduga korban dugaan penipuan dan pengelapan modus arisan dan lelang online.

Retno datang ke Polresta Solo, bersama dengan puluhan korban lainnya pada Selasa (10/5).

Dia menggendong anaknya yang berusia 5 bulan, didampingi suaminya.

Tampak raut wajah sedih terpancar dari wajahnya, karena kehilangan uang yang totalnya mencapai Rp129.850.000.

Saat menceritakan nasibnya itu, Retno mengaku tergiur dengan janji-janji manis terduga pelaku berstatus suami isteri yang berinisial DU dan BR.

Kedua terduga pelaku merupakan warga Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Juga: Viral, Daftar Kasus Penipuan Arisan Online di Jawa Tengah Pekan Ini, Gunakan Reseller Hingga Bandar Kabur, Cek Faktanya di Sini

Padahal menurut Retno, selama jadi anggota arisan sebelumnya transaksi berjalan baik.

Namun pada Februari 2022, kejanggalan mulai terlihat, uang ratusan juta rupiah itu tak kunjung datang dan diterima Retno.

Pelaku berdalih keuntungan itu tak diberikan karena sistem perputaran uang.

"Sebenarnya pernah dapat (arisan dan lelang) tapi tidak menerima. Kebanyakan diputar lagi, dilelang lagi," kata Retno di Polresta Solo, Selasa (10/5).

Retno menambahkan, "Padahal saya ini punya member lagi, totalnya sekitar 20 orang. Ini saya juga dikejar-kejar member saya, tapi saya tanggung jawab, sudah saya ganti dulu."

Untuk menutup kerugian member arisan dan lelang darinya, Retno harus meminjam uang dari bank.

Dia terpaksan mempertaruhkan nama baik dirinya beserta keluarganya untuk menutup kerugian itu semua.

Beberapa upaya dilaksanakan oleh Retno, sebelum melakukan laporan ke Polresta Solo, salah satunya mendatangi rumah terduga pelaku.

Namun, saat didatangi terduga pelaku DU tidak di rumah dan berdalih sedang pergi.

Baca Juga: Kisah Arisan Bodong Rp6 M di Banjarmasin, Korban Mengaku Sempat Dapat Untung: Padahal Orangnya Baik

Retno mendatangi rumah terduga pelaku dengan anak dan suami, serta ditemani beberapa orang yang mengaku menjadi korban.

"Ketemu dengan orangtua DU dan suaminya BR ada, anaknya ada katanya pergi ke rumah miliknya tapi saya cek tidak ada,” cerita Retno.

Saat itu Retno langsung japri di grup kumpulan korban lainnya, namun dapat informasi DU diduga kabur.

"Keesokan harinya saya balik ke rumahnya lagi. Dijanjikan suaminya mau dikembalikan uangnya, tapi tidak ada yang dikembalikan," tambah Retno.

Hingga Senin (25/4), ibu tiga anak ini mendatangi Polresta Solo untuk meminta pertolongan atas kasusnya itu.

Tapi karena bukti belum cukup, dirinya tidak bisa melakukan laporan.

Namun, saat kedatangan pertamanya di Polresta Solo, Retno sempat bertemu dengan DU.

"Tau-tau dia DU, muncul di Polresta. Terus dia cerita kalau pada tanggal 23 April 2022, pergi ke Yogyakarta. Terus tanggal 24 April 2022 dia ke Bali. Kok malah piknik-piknik, healing-healing kita-kita yang dak dik dus ser," cerita Retno.

Retno bilang, "Padahal pagi sebelum pergi, dia minta transferan lelang Rp4 juta ke korban lain. Mungkin itu buat biaya healing-healingan itu," lanjutnya.

Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Bandar Bawa Kabur Uang Arisan Lebaran Rp1 Miliar

Lalu pada Selasa (10/5), Retno berserta puluhan mengaku korban lainnya kembali mendatangi Polresta Solo.

Mereka datang untuk meminta kejelasan kasusnya, setelah melakukan laporan pada 27 April 2022, lalu, dengan nomor laporan, STBP/301/IV/2022/Reskrim.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polresta Solo, Kompol Djohan Andika, mengatakan saat ini laporan tersebut dalam tahap penyelidikan.

“Saat ini, kami fokus pada jumlah korban. Sehingga, tadi kami minta kepada perwakilan korban untuk mendata biodata, nomor handphone, sekaligus bukti transfer," kata Djohan.

Saat ini, kasus tersebut dalam proses penyelidikan dan pengumpulan bukti.

"Jika sudah ditemukan unsur pindanannya. Maka akan segera kami tindak secara hukum terhadap terlapor. Saat ini, belum ditentukan tersangka," ujar dia.

Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul Cerita Retno Warga Boyolali, Ikut Arisan dan Lelang Online Berakhir Nelangsa Uang Ratusan Juta Raib. (*)

Editor : Yunus

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya