CERDASBELANJA.ID -Berinvestasi merupakan salah satu cara untuk mendapatkan manfaat secara finansial di masa depan.
Ada banyak cara berinvestasi, mulai emas, membeli saham, hingga menabung di bank.
Sayangnya, demi mewujudkan mimpi meraih keuntungan finansial yang besar, kerap di antara kita jadi kurang hati-hati dalam berinvestasi.
Kita hanya tergiur dengan cuan besar, sehingga terjebak pada cara-cara yang salah.
Tak heran ada saja yang terjebak investasi ilegal, hingga jadi korban penipuan investasi.
Nah, ada baiknya kita memahami cara investasi cerdas, yang tak hanya tergiur cuan besar.
Jika ingin berinvestasi, ingatlah untuk selalu melakukan cek dan riset dulu sebelum menggelontorkan sejumlah uang.
Ini adalah langkah pintar atur uang yang benar.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum memulai investasi agar tak terjebak tipu-tipu.
Baca Juga: Lakukan Penipuan Rp9 Miliar, Bos Baba Rafi Dilaporkan ke Polisi
Berikut ini 3 cara investasi cerdas yang tak hanya mengejar cuan besar.
1. Kenali Jenis dan Cara Main Investasi.
Investasi paling penting dan utama adalah investasi pada diri sendiri.
Artinya, bekalilah diri Anda dengan pengetahuan seputar investasi.
Ini penting agar kita tidak mudah terjebak dalam iming-iming penipuan berkedok investai.
Selain itu, dengan belajar kita juga bisa mengetahui strategi meraih keuntungan secara maksimal.
Ingat, jika prinsip dasar investasi saja kita bingung, jangan harap untung, yang ada malah buntung.
2. Perhatikan Legalitas.
Selalu cek legalitas perusahaan atau aplikasi investasi yang hendak Anda mainkan untuk menjamin keamanan.
Baca Juga: Kerugian Rp5 Miliar, Polisi Naikkan Status Kasus Investasi Bodong Fahrenheit ke Penyidikan
Mudah dan sederhana, langsung saja hubungi atau masuk ke laman Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melihat daftar yang investasi yang legal.
3. Lihat Risiko dan Keuntungan.
Pilih investasi yang pasti-pasti saja, jangan terlalu muluk soal imbal hasilnya.
Apalagi, jika Anda masih pemula. Ingatlah prinsip dasar investasi,high risk, high return.
Artinya, semakin tinggi imbal hasilnya, maka semakin tinggi risikonya.
Jika ada yang menawarkan keuntungan besar dengan risiko kecil, seharusnya kita curiga—bukan tergoda. (*)