Rahasia Memilih Platform Investasi yang Benar, Simak 2 Hal Ini

Jumat, 18 Maret 2022 | 22:00
iStockphoto

Ilustrasi investasi saham

CERDASBELANJA.ID -Akhir-akhir ini platform investasi bodong atau ilegalbanyak diperbincangkan.

Tak sedikit orang yang terjebk dalam investasi bodonghingga mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.

Berdasarkan data dari Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi Otoritas Jasa Keuangan, total kerugian masyarakat akibat investasi bodong sudah mencapai Rp177 triliun lebih dalam kurun waktu 10 tahun.

Agar kita tidak ikut-ikut mengalami kerugian, kita harus bisa pintar atur uang.

Bagaimana caranya?

CEO Indodax Oscar Darmawan mengimbau agar kita tidak gampang terpengaruh oleh platform yang menjanjikan kita keuntungan fantastis secara instan.

“Investasi pada dasarnya bertujuan sebagai pelindung nilai aset dengan cara ditukarkan kepada aset lain bukan mencari keuntungan dari modal kecil dan mendapatkan hasil yang sangat besar dengan cepat,” kata Oscar dalam keterangannya, Jumat (11/03).

"Untuk itu perlu dipahami bagaimana memilih investasi yang benar," sambungnya.

Oscar mengatakan ada dua cara memilih platform investasi yang benar.

1. Pilih platform investasi yang resmi

Baca Juga: Kisah Arisan Bodong Rp6 M di Banjarmasin, Korban Mengaku Sempat Dapat Untung: Padahal Orangnya Baik

Untuk menghindari terjebak pada platform tidak berizin, kita perlu mencari tahu terlebih dahulu mengenai platform investasi mana sajakah yang berizin resmi dari pemerintah.

Untuk kripto sendiri, pengawasan perdagangan berada di bawah Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) Kementerian Perdagangan.

“Sehingga jika ada investor yang baru mulai terjun berinvestasi di kripto, harus bertransaksi di platform yang sudah mendapatkan legalitas dari Bappebti. Salah satunya INDODAX”, ujar Oscar.

2. Pilih produk investasi yang kita kenali dan kita mengerti

Sebagai pelaku industri kripto, Oscar sering menemukan para investor pemula yang langsung terjun berinvestasi di kripto tanpa melihat kadar risiko masing-masing dan tidak mempelajari terlebih dahulu apa itu kripto.

Banyak investor pemula yang hanya fokus pada potensi keuntungan, sehingga tidak memperhatikan risiko yang bisa diterima.

“Bahkan sampai menggunakan uang panas untuk membeli kripto dengan harapan bisa mendulang keuntungan secara cepat di beberapa waktu ke depan."

"Ketika market sedang merah mereka panik. Karena ya itu tadi, tidak menggunakan uang dingin. Padahal, justru momen momen market merah itu bisa dimanfaatkan untuk menambah portofolio investasi yang nantinya bisa dijual kembali ketika market sedang hijau sehingga bisa mendulang profit dari sana,” ujar Oscar.

Sebagai investor, kata Oscar, investasi harus dicocokkan dengan profil risiko masing-masing.

Baca Juga: Aset Disita, Doni Salmanan Terancam 20 Tahun Penjara dan Denda Rp10 Miliar

Investor perlu sabar, berkomitmen, dan tetap tenang ketika pasar sedang merah karena fluktuasi.

Intinya, lakukan riset sebelum berinvestasi.

Kurangnya Edukasi

Sebagai pelaku industri investasi, Oscar cukup menyayangkan nama baik investasi jadi tercoreng dengan munculnya pemberitaan mengenai platform investasi ilegal.

Untuk itu, Osca mengajak seluruh platform investasi yang berizin dan resmi lainnya bersama-sama memberikan edukasi secara masif.

Menurutnya, edukasi merupakan kewajiban Supaya masyarakat tidak mengalihkan uangnya justru kepada platform yang tidak berizin. Tentu ini sangat merugikan dan meresahkan.

“Di Indodax, kami memiliki platform edukasi gratis bernama Indodax Academy yang bisa diakses oleh siapapun. Tujuannya untuk memberikan edukasi dan pemahaman mengenai seluk beluk investasi kripto, teknologi blockchain dan lain lain. Harapannya, dengan adanya platform edukasi gratis ini, masyarakat bisa mengenal investasi kripto secara lebih mendalam dan membuat masyarakat Indonesia lebih melek lagi terhadap aset digital,” tutup Oscar.(*)

Baca Juga: 3 Modus Penipuan Online Mengatasnamakan Bibit, Waspada Investasi Bodong!

Editor : Presi

Baca Lainnya