Harga LPG Naik, Apakah Ini Saatnya Beralih Menggunakan Kompor Listrik?

Jumat, 04 Maret 2022 | 22:00
Banjarmasin-post.co.id

Ilustrasi kompor listrik.

CERDASBELANJA.ID - Harga gas LPG non-subsidi saat ini mengalami peningkatkan.

Kita pun harus mencari cara untuk mengatasi kenaikan harga gas LPG ini.

Salah satu solusi yang bisa dipilih yaitu dengan mengganti kompor gas menjadikompor listrik.

Memangnya penggunaan kompor listrik bisa lebih hemat daripada kompor gas?

Menurut Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, rupanya kita bisa menghemat pengeluaran hingga 20 persen jika memakai kompor listrik.

“Kalau 15 juta kompor terpakai penghematan yang luar biasa dalam menekan kompor LPG. Rakyat diuntungkan, yang rata-rata biaya masak di rumah Rp147.000, jadi Rp118.000 per bulan, hemat lagi 20 persen,” kata Erick dikutip dari Kompas.com.

Hal senada juga dikatakan oleh Staf Kelompok Keilmuan (KK) Teknik Ketenagalistrikan Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) dan Anggota Pusat Penelitian Energi Baru Terbarukan ITB, Dr. Ing. Deny Hamdani.

Deny mengatakan bahwa kompor induksi, salah satu jenis kompor listrik, bisa lebih hemat hingga 30 persen atau sekitar Rp 48.000/bulan.

"Opex (harga energi) lebih ekonomis hingga 30 persen (sekitar Rp 48.000/bulan), dengan asumsi tarif listrik Rp1.500/kwh, harga gas Rp12.500/kg, kompor induksi 2 kali lebih cepat panas dari kompor gas, durasi masak 3 jam/hari dalam sebulan," kata Deny, Selasa (07/12).

Baca Juga: 14 Cara Menghemat Gas LPG Saat Memasak, Ampuh Siasati Kenaikan Harga

Namun, untuk gas bersubsidi, Opex kompor induksi menjadi lebih mahal Rp13.000/bulan. Dia menambahkan Opex tergantung pada subsidi gas/listrik.

Selain lebih hemat, ada kelebihan kompor listrik lainnya juga, lo.

Pertama, kompor listrik lebih aman dari bahaya kebakaran dan risiko tersentuh.

Kompor listrik juga lebih mudah dikontrol, lebih cepat panas, dan lebih ramah lingkungan karena lebih efisien dalam konversi energi dan tidak ada emisi langsung.

Penyebaran panas pada kompor listrik juga lebih merata karena distribusi magnetik relatif merata, namun terbatas di area bawah wadah yang datar.

Selain itu, efisiensi pembangkitan energi panas hingga 90 persen dibandingkan gas yang hanya 50 persen.

Meski begitu, penggunaan kompor listrik juga memiliki kekurangan.

Deny mengatakan daya listrik kompor ini relatif besar, sehingga perlu pasang daya listrik besar, untuk daya 1 kW perlu daya listrik terpasang di rumah 2.200 VA.

Pemanasan kompor listrik juga hanya di area sekitar alas wadah, sehingga tidak cocok untuk semua jenis masakan.

Baca Juga: Haduh! Harga Gas LPG Mencapai Rp199 Ribu, Ternyata Ini Sebabnya

Selain itu, harga kompor dan perawatan kompor listrik juga relatif lebih mahal, ratusan ribu (jenis portable) hingga jutaan rupiah (jenis tanam).

Kemudian, kita tidak bisa meletakkan bebas terlalu berat karena permukaan berbahan kaca.

Alat masak berbahan plastik dan alumunium juga harus dihindarkan karena pemanasan yang cepat.

Terakhir, wajan juga harus datar karena permukaan kaca datar dan kita harus paham pengaturan panas untuk masak yang tepat.

Nah, itulah kelebihan dan kekurangan penggunaan kompor listrik.

Dengan beberapa pertimbangan di atas, tetap saja, keputusan ada di tangankamu.(*)

Baca Juga: Mantap! Alat Masak Ini Menawarkan Teknologi Magneto yang Tahan Panas di Semua Jenis Kompor, Ini Faktanya!

Tag

Editor : Presi

Sumber Kompas.com