3 Rekomendasi Instrumen untuk Simpan Dana Darurat, Dijamin Aman!

Selasa, 22 Februari 2022 | 19:00
iStockphoto

Ilustrasi dana darurat.

CERDASBELANJA.ID – Dana darurat adalah dana simpanan yang dikhususkan untuk memenuhi kebutuhan tidak terduga dalam jumlah yang besar.

Misalnya seperti biaya pengobatan, kecelakaan, perbaikan atau penggantian alat rumah tangga, perbaikan aset, membayar utang dalam jumlah besar, antisipasi kehilangan pekerjaan dan lain sebagainya.

Dana darurat, berbeda dengan tabungan biasa karena dana ini tidak boleh digunakan sama sekali kecuali ada kebutuhan yang sangat mendesak.

Untuk mengantisipasi uang ini terpakai, kita perlu menyimpan dana darurat di instrumen lain yang terpisah dan aman.

Perlu diingat, saat menyimpan dana darurat kita perlu memilih instrumen yang bersifat aman, mudah diakses, dan mudah dicairkan (likuid).

Sebagai referensi, berikut adalah beberapa rekomendasi tempat menyimpan dana darurat yang aman dan bisa menguntungkan.

1. Tabungan di Bank

Instrumen pertama yang cocok digunakan untuk menyimpan dana darurat, adalah tabungan biasa di bank. Tabungan di bank menjadi instrumen paling umum, untuk menyimpan dana darurat karena likuiditas yang tinggi alias mudah dicairkan, serta mudah diakses.

Tidak hanya itu, kita juga dapat mengambil dananya kapan dan di mana saja, misalnya di tengah malam saat membutuhkan.

Kita bisa membuat rekening atau kantong khusus, untuk menyimpan dana darurat. Ini supaya dana darurat kita tidak tercampur dan terpakai untuk dana kebutuhan sehari-hari.

Baca Juga: 3 Alasan Pentingnya Dana Darurat, Bisa Selamatkan Keuangan Pribadi

2. Deposito

Instrumen kedua yang cocok digunakan untuk menyimpan dana darurat, adalah deposito. Deposito dapat digunakan sebagai instrumen untuk menempatkan sebagian dana darurat.

Pasalnya, deposito merupakan salah satu jenis investasi yang rendah risiko. Hasil bunga yang diterima, juga bisa digunakan untuk menambah porsi dana darurat. Jika kita berminat untuk menempatkannya di deposito, disarankan untuk memilih deposito dengan jangka waktu pendek seperti 1 bulan.

Perlu diingat, ada beberapa bank yang memiliki kebijakan kalau deposito tidak bisa dicairkan sebelum jatuh tempo, atau ada biaya penalti jika deposito dicairkan sebelum jatuh tempo. Jadi jangan lupa untuk memastikan dulu ketentuannya.

3. Reksa Dana Pasar Uang

Instrumen ketiga yang cocok digunakan untuk menyimpan dana darurat, adalah Reksa Dana Pasar Uang (RDPU).

RDPU juga bisa menjadi pilihan yang ideal, untuk mengumpulkan maupun menempatkan sebagian dana daruratmu. Pasalnya, RPDU merupakan jenis reksa dana yang paling rendah risiko, dibandingkan reksa dana obligasi ataupun reksa dana saham.

Pergerakan RDPU juga cenderung stabil meningkat karena berisikan produk keuangan seperti deposito serta surat utang (obligasi), dengan jangka waktu kurang dari 1 tahun.

Selain itu, RDPU memiliki likuiditas yang tinggi, sehingga kita bisa melakukan pencairan kapan dan di mana saja tanpa dikenakan biaya penalti, dengan proses pencairan paling lambat 3 hari kerja.

Potensi imbal hasil di RDPU, biasanya juga lebih tinggi dibandingkan bunga deposito dan tidak dikenakan pajak. Jadi, potensi keuntungan yang diperoleh bisa menambah dana darurat.

Itu adalah beberapa rekomendasi instrumen yang bisa digunakan untuk menyimpan dana darurat. Sebelum memilih, pastikan pelajari dulu kelebihan dan kekurangannya, ya! (*)

Baca Juga: Tips Keuangan untuk Calon Orang Tua Baru, Siapkan Dana Darurat dan Asuransi

Editor : Presi

Baca Lainnya