Cerita Driver Ojol Viral, Diberi Bintang 1 Gegara Panggil Pelanggannya Mbak

Jumat, 11 Februari 2022 | 22:00
DOK. Instagram @gojekindonesia

cerita driver ojol Gojek

CERDASBELANJA.ID – Di zaman kemajuan teknologi seperti saat ini, ada banyak jenis pekerjaan yang bisa menjadi sumber penghasilan.

Seperti salah satunya yang sangat menjamur dalam beberapa tahun terakhir yaitu ojol (ojek online).

Driver ojol menjadi pekerjaan yang bisa dilakukan siapa saja, tanpa memandang usia atau status orang tersebut.

Nah uniknya, setiap driver ojol selalu memiliki cerita lucu hingga sedih dalam lika-liku perjalanannya.

Seperti cerita apes seorang driver ojol yang baru-baru ini viral hanya gegara panggil pelanngannya dengan sebutan “mbak”, kok bisa yah?.

Cerita ini dibagikan oleh sebuah akun di sosial media Twitter dan langsung menjadi viral.

Berawal dari sebuah postingan akun Twitter @tubirfess yang menanyakan pendapat.

"Ada aja kelakuan anak muda yang hidup di metropolitan city ini, btw tanggapan kalian dong," tulis akun @tubirfess dalam twitnya.

Twit itu dilengkapi dengan foto tangkapan layar tentang "Rating dan masukan" pada aplikasi Gojek.

Baca Juga: Sambut Valentine, Pizza Hut Hadirkan Pizza Heart dan Berbagi ke Driver Ojol

DOK. Twitter @tubirfess

Ulasan pelanggan Gojek beri rating 1 untuk driver ojol

"Don't call me 'mbak'. You are in Jkt! Say it 'non' or 'kak'," tulis pengguna ojol yang tak diketahui namanya tersebut.

Gegara masalah sepele dipanggil “mbak”, pengguna ojol itu memberi rating bintang satu pada Jumat (4/2) lalu.

Hingga hari ini (11/02), twit itu sudah dikutip sebanyak 4.303 kali dan disukai sebanyak 11.200 kali oleh pengguna Twitter lainnya.

Lantas, kira-kira apakah ada dampak untuk driver ojol yang mengalami kejadian seperti ini?.

Dikutip dari Kompas.com, Vice President Corporate Affairs Gojek, Teuku Parvinanda memberikan jawabannya mengenai kasus ini.

Teuku mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus memberikan kemudahan dan kenyamanan mitra driver dalam bekerja.

"Apabila mitra menerima rating rendah dengan alasan yang tidak jelas atau tidak sesuai, secara otomatis mitra dapat terbebas dari sanksi," ujar Parvinanda.(*)

Tag

Editor : Yunus